7 Teh untuk Jaga Gula Darah Tetap Stabil dan Seimbang
Menjaga kadar gula darah tetap stabil merupakan hal penting, khususnya bagi mereka yang berisiko mengalami diabetes. Selain melalui pola makan sehat dan aktivitas fisik rutin, minuman tertentu juga bisa membantu mengontrol kadar gula dalam tubuh.
Salah satu minuman yang terbukti mendukung pengelolaan gula darah adalah teh. Tak hanya menyegarkan, berbagai jenis teh—terutama teh herbal—mengandung senyawa aktif yang baik untuk metabolisme tubuh.
Menurut Lori Zanini, ahli gizi sekaligus edukator diabetes, teh merupakan minuman yang ideal bagi penderita diabetes karena bebas karbohidrat, kaya antioksidan, dan membantu hidrasi tubuh. Antioksidan yang terkandung di dalamnya membantu melawan radikal bebas dan menurunkan risiko stres oksidatif, yang kerap memicu penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan gangguan jantung.
Berikut ini tujuh jenis teh yang dikenal memiliki manfaat dalam membantu menurunkan gula darah:
1. Teh Hijau
Teh hijau sudah lama dikenal sebagai salah satu minuman tersehat. Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) di dalamnya dapat meningkatkan sensitivitas insulin, membantu glukosa masuk ke dalam sel otot, serta mendukung pengelolaan berat badan.
Manfaat utama:
-
Membantu kontrol gula darah puasa
-
Meningkatkan efisiensi insulin
-
Bebas kalori dan karbohidrat
2. Teh Hitam
Berbeda dari teh hijau, teh hitam melalui proses fermentasi yang memberikan rasa lebih kuat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hitam dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah pasca-makan, terutama jika dikonsumsi secara rutin.
Manfaat utama:
-
Stabilkan gula darah setelah makan
-
Potensi menurunkan risiko diabetes tipe 2
-
Mengandung senyawa yang bisa menghambat penyerapan karbohidrat (dalam studi hewan)
3. Teh Rosella (Hibiscus)
Dengan warna merah cerah dan rasa yang menyegarkan, teh rosella tak hanya baik untuk jantung, tetapi juga untuk penderita diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh rosella dapat menurunkan tekanan darah, terutama pada penderita diabetes dengan risiko kardiovaskular.
Manfaat utama:
-
Menurunkan tekanan darah sistolik
-
Kaya antioksidan
-
Meningkatkan sensitivitas insulin
4. Teh Rooibos
Teh ini berasal dari semak khas Afrika Selatan dan tidak mengandung kafein. Kandungan aspalathin dalam rooibos dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah dan memperbaiki gejala sindrom metabolik.
Manfaat utama:
-
Membantu kontrol kolesterol
-
Meningkatkan toleransi glukosa
-
Menghambat pembentukan lemak
5. Teh Kayu Manis
Kayu manis sering digunakan sebagai rempah, tapi saat direbus menjadi teh, ia menyimpan khasiat luar biasa. Kandungan aktifnya mampu memperlambat pencernaan karbohidrat dan meningkatkan efektivitas insulin.
Manfaat utama:
-
Menurunkan gula darah puasa
-
Memperbaiki kadar HbA1c
-
Memberikan rasa manis alami tanpa gula
6. Teh Jahe
Sebagai rempah yang bersifat antiinflamasi, jahe sering dijadikan minuman hangat yang menenangkan. Teh jahe diketahui dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan gula darah secara perlahan jika dikonsumsi secara teratur.
Manfaat utama:
-
Meningkatkan sensitivitas insulin
-
Mendukung pengendalian gula darah jangka panjang
-
Meredakan peradangan
7. Teh Fenugreek (Kelabat)
Biji fenugreek mengandung serat larut yang tinggi, yang berperan penting dalam memperlambat penyerapan karbohidrat di usus. Studi menunjukkan bahwa konsumsi teh ini secara rutin dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki kontrol gula jangka panjang.
Manfaat utama:
-
Mengontrol kadar gula darah secara alami
-
Meningkatkan respon insulin
-
Mendukung penurunan kadar HbA1c
Catatan Penting
Meski berbagai jenis teh di atas memiliki potensi manfaat untuk menurunkan gula darah, penting untuk diingat bahwa efeknya bisa berbeda-beda tergantung dosis, cara penyajian, dan kondisi tubuh masing-masing individu.
Hindari menambahkan gula atau pemanis buatan ke dalam teh Anda. Sebagai alternatif yang lebih sehat, Anda bisa menambahkan irisan lemon, daun mint, atau batang kayu manis untuk menambah rasa.
Hindari juga teh-teh instan yang mengklaim efek “melangsingkan” namun mengandung bahan pencahar seperti daun senna atau peterseli, karena dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan pencernaan.
Sebelum menjadikan teh herbal sebagai bagian dari rutinitas pengelolaan gula darah, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika Anda sedang menjalani pengobatan atau memiliki kondisi medis tertentu.
Sumber: CNN Indonesia
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com