5 Alasan Kenapa Sayur dan Buah yang Terpapar Bakteri E. Coli Sangat Berbahaya bagi Tubuh

Last Updated: 14 Oktober 2025By Tags: , , ,

Kamu mungkin pernah mendengar kabar tentang produk sayur atau buah yang ditarik dari pasaran karena terkontaminasi bakteri Escherichia coli atau E. coli. Sekilas terdengar sepele, tapi sebenarnya masalah ini bisa berdampak serius bagi kesehatan.

Sebagian besar bahan pangan memang aman dikonsumsi, namun tidak ada salahnya untuk tetap waspada. Dengan memahami bahaya dan penyebab kontaminasi E. coli pada sayur dan buah, kamu bisa melakukan pencegahan sejak dini agar tubuh tetap terlindungi.

Berikut lima alasan kenapa paparan bakteri E. coli pada sayur dan buah bisa sangat berbahaya.

1. Tumbuh di Tanah yang Terkontaminasi

Sayuran seperti selada, kangkung, atau bayam sering kali ditanam di lahan terbuka. Tanah dan air irigasi yang terpapar kotoran hewan dapat menjadi media penyebaran bakteri E. coli.

Daun sayur yang lebar dan lembap menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk menempel dan berkembang biak. Meskipun tampak bersih, sayuran tersebut tetap berisiko tinggi terkontaminasi, sehingga perlu dicuci bersih sebelum dikonsumsi.

2. Dikonsumsi dalam Keadaan Mentah

Kebiasaan mengonsumsi sayur mentah seperti salad atau lalapan memang menyehatkan, tapi memiliki risiko tersendiri. Bakteri E. coli hanya bisa mati jika terkena panas tinggi, sehingga konsumsi sayur mentah memungkinkan bakteri tetap hidup dan masuk ke tubuh.

Kasus keracunan E. coli kerap dikaitkan dengan makanan seperti salad segar atau burger yang disajikan dengan sayur mentah. Untuk mengurangi risikonya, selalu cuci bahan makanan di bawah air mengalir dan rendam sebentar dalam air garam atau cuka sebelum dimakan.

3. Terpapar Saat Proses Pengolahan

Kontaminasi E. coli juga bisa terjadi setelah sayur dan buah dipanen. Pekerja yang tidak mencuci tangan dengan benar, alat pemotong yang kotor, atau tempat penyimpanan yang tidak higienis bisa menjadi sumber penularan bakteri.

Buah dan sayur yang sudah dipotong sebelumnya lebih rentan karena bagian dalamnya sudah terbuka. Produk seperti salad siap saji (pre-cut salad) dan buah potong memiliki risiko lebih tinggi terpapar E. coli bila tidak ditangani dengan benar.

4. Kontaminasi Silang di Dapur

Bakteri E. coli bisa dengan mudah berpindah dari satu bahan makanan ke bahan lain, terutama lewat alat masak. Misalnya, kamu memotong daging mentah di talenan, lalu langsung memotong tomat tanpa mencucinya terlebih dahulu. Akibatnya, bakteri dari daging bisa menempel ke sayuran mentah.

Untuk mencegah hal ini, gunakan talenan dan pisau yang berbeda untuk bahan mentah dan siap saji. Selalu cuci tangan serta alat masak dengan sabun sebelum berpindah ke bahan makanan lain.

5. Air dan Penyimpanan yang Tidak Higienis

Air pencuci yang digunakan untuk membersihkan sayur dan buah harus benar-benar bersih. Jika airnya berasal dari sumber yang terkontaminasi, justru bisa menambah jumlah bakteri di permukaan makanan.

Penyimpanan yang salah juga memperparah risiko. Suhu lembap dan wadah kotor menjadi tempat berkembangnya bakteri. Simpan bahan makanan di wadah tertutup di dalam kulkas, dan pastikan daging mentah tidak diletakkan di atas sayur untuk menghindari tetesan cairan yang bisa menyebabkan kontaminasi silang.

Bakteri E. coli memang tidak terlihat, tetapi efeknya bisa sangat berbahaya jika masuk ke tubuh manusia. Pencegahan paling efektif adalah menjaga kebersihan bahan makanan, mencucinya di bawah air mengalir, serta memisahkan alat masak antara bahan mentah dan matang.

Langkah sederhana ini dapat membantu kamu terhindar dari risiko keracunan dan menjaga kesehatan keluarga setiap hari. Jadi, mulai sekarang, yuk lebih hati-hati saat membeli, mencuci, dan menyimpan sayur serta buah di rumah!

Sumber: IDN Times News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment