Nanas dikenal sebagai buah tropis yang menyegarkan, kaya vitamin C, rendah kalori, dan sarat manfaat kesehatan. Kandungan serat serta enzim bromelain di dalamnya bahkan membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan sistem imun.

Dalam satu porsi nanas seberat 165 gram, terdapat sekitar 74 kalori, 2 mg natrium, 206 mg kalium, 19,5 gram karbohidrat, dan 13,7 gram gula alami. Tak hanya itu, nanas juga mengandung tiamin dan vitamin B yang berperan penting dalam produksi energi tubuh.

Meski penuh nutrisi, faktanya tidak semua orang dianjurkan mengonsumsi nanas. Bagi sebagian kelompok dengan kondisi tertentu, buah ini justru bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Berikut enam kelompok orang yang disarankan membatasi atau menghindari konsumsi nanas:

1. Penderita Diabetes

Nanas mengandung gula alami dan karbohidrat cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, kadar gula darah penderita diabetes bisa melonjak drastis.

2. Orang dengan Masalah Pencernaan

Kandungan asam organik dan enzim bromelain pada nanas dapat memperparah gejala asam lambung atau peradangan di mukosa lambung. Akibatnya, perut terasa tidak nyaman.

3. Orang yang Sedang Minum Obat

Bromelain dalam nanas bisa berinteraksi dengan obat tertentu, seperti antibiotik, pengencer darah, antidepresan, hingga obat penenang. Efek samping serius bisa muncul bila dikonsumsi bersamaan.

4. Penderita Alergi

Beberapa orang mengalami alergi setelah makan nanas, ditandai ruam kulit, gatal, kesemutan di tenggorokan, atau bibir bengkak. Nanas juga berpotensi memicu alergi lateks.

5. Perempuan Saat Menstruasi

Konsumsi nanas berlebihan saat haid bisa meningkatkan perdarahan. Karena itu, sebaiknya batasi asupan buah ini selama periode menstruasi.

6. Penderita Tekanan Darah Tinggi

Makan nanas terlalu banyak dapat memicu lonjakan gula darah, yang pada akhirnya memperburuk kondisi hipertensi. Gejalanya antara lain sakit kepala, sering haus, dan sering buang air kecil.