7 Makanan yang Harus Dihindari Saat Kreatinin Tinggi dan Fungsi Ginjal Menurun

Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah sering kali menjadi sinyal adanya gangguan pada fungsi ginjal. Tapi, apa sebenarnya kreatinin itu dan mengapa beberapa jenis makanan perlu dihindari ketika kadarnya meningkat?
Kreatinin merupakan zat sisa hasil pemecahan kreatin, yaitu senyawa yang digunakan otot untuk menghasilkan energi. Dalam kondisi normal, ginjal berperan membuang kreatinin dari darah melalui urine. Namun, ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, kadar kreatinin bisa menumpuk di dalam tubuh.
Kenaikan kreatinin biasanya disertai berbagai gejala fisik, seperti mudah lelah, mual, kram otot, hingga perubahan frekuensi buang air kecil.
Agar fungsi ginjal tidak semakin memburuk, penderita dengan kadar kreatinin tinggi perlu memperhatikan pola makan. Beberapa jenis makanan diketahui dapat memperparah kondisi ini atau meningkatkan kadar kreatinin dalam darah. Berikut daftarnya:
1. Daging Merah dan Seafood
Daging merah seperti sapi, babi, dan kambing mengandung kreatin yang akan berubah menjadi kreatinin ketika dimasak. Begitu pula dengan seafood seperti tuna dan salmon. Keduanya bisa membuat kadar kreatinin meningkat.
Untuk menjaga keseimbangan, disarankan mengurangi konsumsi daging merah dan ikan laut, serta menggantinya dengan protein nabati seperti tahu, tempe, atau kacang-kacanga
2. Produk Olahan Susu
Susu, keju, dan yogurt memiliki kandungan protein dan fosfor tinggi yang bisa membebani kerja ginjal. Jika dikonsumsi berlebihan, zat ini dapat menyebabkan penumpukan limbah dalam darah.
Sebagai alternatif, pilih susu nabati seperti susu almond atau kedelai yang lebih aman bagi penderita gangguan ginjal.
3. Makanan Tinggi Natrium
Terlalu banyak garam atau natrium dapat memperburuk fungsi ginjal karena meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan retensi cairan.
Hindari makanan olahan, camilan asin, serta makanan kaleng. Gunakan bumbu alami seperti rempah dan herba segar untuk memberi rasa pada masakan tanpa menambah beban ginjal.
4. Makanan Kaya Kalium
Ginjal yang bermasalah cenderung sulit mengatur kadar kalium dalam tubuh. Karena itu, penderita disarankan membatasi konsumsi pisang, jeruk, tomat, dan kentang.
Namun, pembatasan ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi, agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.
5. Makanan Tinggi Fosfor
Selain kalium, fosfor juga bisa menumpuk dalam tubuh saat ginjal tidak bekerja optimal.
Hindari makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan gandum utuh untuk membantu menurunkan kadar kreatinin sekaligus menjaga kesehatan ginjal.
6. Makanan dan Minuman Manis
Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes—dua kondisi yang bisa memperparah gangguan ginjal.
Batasi makanan manis seperti kue, cokelat, minuman bersoda, dan camilan kemasan, terutama yang mengandung sirup jagung tinggi fruktosa.
7. Alkohol dan Kafein
Minuman seperti bir, anggur, kopi, dan minuman energi sebaiknya dihindari oleh penderita kadar kreatinin tinggi. Kandungan alkohol dan kafein dapat menyebabkan dehidrasi, tekanan darah tinggi, serta memperberat kerja ginjal.
Dengan mengurangi konsumsi alkohol dan kafein, kadar kreatinin dapat lebih mudah dikendalikan.
Menjaga kadar kreatinin tetap normal memerlukan pola makan yang seimbang dan disiplin. Karena kondisi setiap orang berbeda, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat penting untuk menentukan menu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan kesehatan ginjal.

Sumber: CNN.indonesia.com
Berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com










