8 Hal tentang Konsep Halal yang Masih Banyak Disalahpahami, Bukan Sekadar Hindari Babi dan Alkohol

Last Updated: 31 Oktober 2025By Tags: , , ,

Jakarta – Banyak orang masih salah paham soal makna halal. Sebagian besar masyarakat, terutama umat muslim, sering mengira bahwa halal hanya berarti tidak makan babi atau minum alkohol. Padahal, konsep halal jauh lebih luas dan mencakup banyak aspek kehidupan, mulai dari makanan, bisnis, hingga gaya hidup sehari-hari.

Kreator konten edukasi halal, Anca, lewat akun Instagram @anca.id (23/10), membagikan sejumlah hal yang sering disalahpahami masyarakat tentang konsep halal. Mulai dari anggapan bahwa restoran dengan pelayan berhijab pasti halal, hingga percaya bahwa halal hanya urusan agama.

Berikut delapan hal tentang halal yang masih banyak disalahpahami orang:

  1. Halal berarti No Pork No Lard
    Banyak yang mengira tulisan “No Pork No Lard” di restoran otomatis berarti halal. Padahal belum tentu. Halal tidak hanya soal tidak memakai babi, tapi juga menyangkut bahan lain, proses pengolahan, hingga cara penyembelihan hewan.

  2. Selama tidak makan babi dan minum alkohol, berarti halal
    Anggapan ini salah besar. Ada bahan lain seperti gelatin, saus, atau emulsifier yang bisa berasal dari babi atau mengandung alkohol. Bahkan cara penyimpanan dan pengolahannya juga bisa membuat makanan menjadi tidak halal.

  3. Yang penting halal, tak perlu thayyib
    Dalam Islam, makanan tidak hanya harus halal, tetapi juga thayyib—yang berarti baik dan sehat. Artinya, makanan halal sebaiknya juga bergizi, bersih, dan tidak membahayakan tubuh maupun lingkungan.

  4. Kalau pelayannya berhijab, pasti halal
    Melihat pelayan berhijab tidak bisa dijadikan tanda restoran itu halal. Ada banyak kasus di mana pegawai berhijab bekerja di restoran yang menjual menu nonhalal. Maka, pastikan restoran tersebut punya sertifikat halal resmi.

  5. Halal cuma urusan agama
    Faktanya, halal juga berkaitan dengan kesehatan dan etika hidup. Produk halal berarti bebas dari racun, najis, serta bahan berbahaya. Jadi, konsep halal juga melindungi tubuh, pikiran, dan lingkungan kita.

  6. Produk tanpa label halal pasti haram
    Tidak selalu. Sertifikasi halal membutuhkan waktu dan proses penilaian. Jadi, ada produk yang sebenarnya halal tapi belum mendapat label resmi. Meski begitu, konsumen tetap harus teliti dan mencari informasi tambahan.

  7. Kosmetik dan skincare tak perlu label halal
    Banyak orang menganggap halal hanya untuk makanan. Padahal, kosmetik dan skincare juga bisa mengandung bahan dari hewan atau alkohol. Karena itu, penting memilih produk perawatan yang sudah bersertifikat halal untuk memastikan keamanan dan kebersihannya.

  8. Halal hanya untuk umat Islam
    Salah besar. Prinsip halal kini diakui di seluruh dunia, termasuk oleh konsumen nonmuslim. Produk halal dikenal lebih higienis, etis, dan transparan. Banyak orang nonmuslim juga memilih produk halal karena kualitas dan kebersihannya lebih terjamin.

sumber: detikFood

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment