5 Tempat Wisata di Kuansing yang Menarik Dikunjungi Sambil Nonton Pacu Jalur
Festival Pacu Jalur, tradisi budaya tahunan terbesar di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, berhasil menarik perhatian dunia. Popularitas festival ini mendunia setelah aksi penuh semangat seorang bocah di ujung perahu viral di media sosial, bahkan memicu tren “Aura Framing”.
Namun, Kuansing tak hanya dikenal lewat Pacu Jalur. Daerah ini juga menyimpan sejumlah destinasi wisata menarik lainnya, mulai dari air terjun bertingkat hingga ekowisata yang memikat. Berikut lima tempat wisata unggulan di Kuansing, Riau, yang layak kamu kunjungi:
-
Air Terjun Guruh Gemurai
Air terjun ini menjadi salah satu destinasi favorit di Kuansing. Terdiri dari lima tingkat dengan ketinggian yang bervariasi, kebanyakan wisatawan menghabiskan waktu di tingkat pertama karena bentuknya yang indah serta adanya kolam alami di bagian bawahnya. Di sekeliling air terjun, terdapat bebatuan dan hutan alami yang mempercantik pemandangan. Lokasinya pun mudah dijangkau, terletak di Jalan Lintas Kuansing-Sumbar, Desa Kasang, Kecamatan Kuantan Mudik. -
Tepian Narosa
Terletak di pinggir Sungai Kuantan, Teluk Kuantan, lokasi ini menjadi pusat kegiatan budaya dan pelaksanaan Festival Pacu Jalur. Keindahan aliran sungai yang tenang dan suasana pedesaan yang asri menjadikan Tepian Narosa tempat yang cocok untuk bersantai dan menikmati suasana lokal. -
Bukit Panorama Sungai Lembing
Bukit ini menjadi lokasi rekreasi alam terbuka yang memungkinkan pengunjung untuk menjelajah hutan dan menikmati panorama alam sekitar. Cocok untuk pecinta petualangan dan kegiatan luar ruangan. -
Danau Masjid Koto Kari
Berlokasi di kawasan wisata Kenegerian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, dan hanya sekitar 3 km dari pusat kota Teluk Kuantan, danau ini dikelilingi oleh kebun karet milik warga. Selain sebagai objek wisata, danau ini juga digunakan untuk irigasi dan tempat mandi masyarakat sekitar. -
Ekowisata Bukit Rimbang Baling
Terletak di perbatasan Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi, kawasan ini terkenal akan kekayaan ekosistemnya. Terdapat berbagai flora langka seperti rafflesia merah putih, serta menjadi habitat lima jenis kucing liar, termasuk macan dahan dan harimau Sumatera. Dengan luas sekitar 136.000 hektare, kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai lokasi wisata petualangan seperti arung jeram dan jelajah alam, sekaligus sebagai tempat riset keanekaragaman hayati.
Sumber : Kumparan
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com