Waspadai Gejala Sesak Napas pada Anak, Ini Tanda yang Perlu Diketahui

Last Updated: 28 Agustus 2025By Tags: , ,

Sesak napas pada anak bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan bagi orang tua. Meski tidak selalu merupakan keadaan gawat darurat, gangguan pernapasan ini bisa menandakan adanya masalah serius, terutama jika disebabkan oleh infeksi atau penyumbatan saluran napas. Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami gejala-gejala sesak napas yang perlu diwaspadai serta kapan harus segera mencari pertolongan medis.

Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Abdussalam, SpA, menjelaskan bahwa sesak napas pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan. Beberapa penyakit yang sering menjadi pemicu antara lain pneumonia, bronkiolitis, croup, hingga asma. Selain itu, sesak napas juga bisa disebabkan oleh adanya benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan anak.

Untuk mengetahui apakah anak mengalami sesak napas atau tidak, orang tua perlu mengenali jumlah napas normal berdasarkan usia. Bayi berusia 0–2 bulan biasanya bernapas kurang dari 60 kali per menit. Sementara itu, bayi usia 2–12 bulan memiliki frekuensi napas normal kurang dari 50 kali per menit. Pada anak usia 1–5 tahun, jumlah napas normal adalah kurang dari 40 kali per menit, dan anak di atas 5 tahun bernapas kurang dari 30 kali per menit. Jika frekuensi napas anak melebihi batas normal tersebut, maka kondisi tersebut dapat dikategorikan sebagai sesak napas.

Selain menghitung jumlah napas, orang tua juga dapat mengenali gejala sesak napas melalui tanda-tanda fisik tertentu. Misalnya, cuping hidung yang tampak kembang-kempis saat bernapas, adanya tarikan pada dinding dada (retraksi), serta anak yang terlihat gelisah, lemas, atau mudah lelah. Pada kondisi yang lebih berat, anak bisa mengalami desaturasi atau penurunan kadar oksigen dalam darah. Gejala ini memerlukan penanganan medis segera di fasilitas kesehatan.

Langkah pertama yang perlu dilakukan saat menghadapi anak yang mengalami sesak napas adalah tetap tenang. Kepanikan justru dapat mengganggu proses penanganan awal. Buka pakaian anak agar pernapasannya dapat diamati dengan jelas, lalu periksa apakah terdapat tarikan pada dada dan seberapa cepat anak bernapas. Jika gejala sesak napas terlihat semakin berat, segera bawa anak ke instalasi gawat darurat (IGD) untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Sesak napas pada anak memiliki berbagai penyebab, sehingga penanganannya harus berdasarkan diagnosis medis yang akurat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tidak menunda pemeriksaan jika anak menunjukkan tanda-tanda pernapasan yang tidak normal.

Sumber: Kumparan News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment