Fokus Menulis Lebih Lama dengan Teknik Pomodoro

Last Updated: 4 September 2025By Tags: , ,

Menulis bisa menjadi aktivitas yang menantang, bukan hanya karena kurangnya ide, tapi juga karena sulitnya menjaga fokus. Gangguan seperti notifikasi ponsel, rasa malas, hingga pikiran yang mudah terdistraksi sering kali membuat seseorang menunda pekerjaan menulis. Padahal, banyak penelitian menunjukkan bahwa otak manusia justru bekerja lebih baik dalam periode fokus singkat yang diselingi waktu istirahat. Berdasarkan prinsip inilah lahir metode Pomodoro Technique, sebuah teknik manajemen waktu yang sederhana namun efektif untuk meningkatkan produktivitas, termasuk dalam kegiatan menulis.

Teknik pomodoro pertama kali diperkenalkan oleh Francesco Cirillo pada akhir 1980-an. Nama “pomodoro” diambil dari timer dapur berbentuk tomat yang ia gunakan saat itu. Konsep dasarnya adalah bekerja fokus selama 25 menit, kemudian beristirahat selama 5 menit. Setelah menyelesaikan empat sesi, waktu istirahat diperpanjang menjadi 15 hingga 30 menit. Bagi penulis, pola ini sangat cocok karena membantu menjaga energi mental, membuat proses menulis terasa lebih ringan, dan menghindari kelelahan akibat menulis terlalu lama tanpa jeda.

Metode ini bekerja dengan menciptakan batas waktu yang jelas. Ketika tahu hanya memiliki 25 menit untuk menulis, penulis cenderung lebih terdorong untuk segera mulai tanpa menunda-nunda. Timer yang terus berjalan menciptakan tekanan positif agar fokus tetap terjaga. Selain itu, karena tidak ada kewajiban untuk menulis dalam waktu lama, pikiran jadi tidak cepat lelah, dan ide lebih mudah mengalir. Banyak penulis juga mengaku bahwa mereka lebih produktif saat menulis dalam batas waktu singkat, dibanding saat mereka membiarkan diri menulis tanpa struktur.

Untuk menerapkan teknik pomodoro dalam rutinitas menulis, cukup siapkan timer atau aplikasi khusus yang dapat menghitung waktu. Tentukan tugas menulis yang spesifik, seperti menyusun kerangka tulisan atau menulis 500 kata. Saat timer dimulai, fokus penuh hanya pada aktivitas menulis. Hindari membuka media sosial, membalas pesan, atau terlalu banyak menyunting tulisan. Setelah 25 menit berlalu, ambil istirahat singkat selama lima menit untuk menyegarkan pikiran. Lakukan empat sesi, lalu beri diri istirahat lebih lama. Dengan pola seperti ini, menulis menjadi lebih teratur, terukur, dan terasa tidak terlalu berat.

Meski metode ini terbukti membantu banyak orang, tidak semua penulis cocok dengan durasi 25 menit. Ada yang merasa terganggu karena harus berhenti di tengah alur ide saat timer berbunyi. Jika demikian, durasi bisa disesuaikan, misalnya dengan menulis selama 40 menit dan beristirahat selama 10 menit. Inti dari metode ini bukan pada angka waktunya, melainkan pada ritme kerja yang seimbang antara fokus dan istirahat.

Teknik pomodoro menawarkan cara yang sederhana namun efektif untuk membangun kebiasaan menulis yang konsisten. Dengan membagi waktu menjadi sesi pendek, kita bisa menghindari rasa kewalahan dan tetap menjaga kualitas tulisan. Bagi siapa pun yang sering menunda atau merasa kesulitan menjaga konsistensi menulis, pomodoro bisa menjadi solusi praktis yang mudah diterapkan kapan saja. Cukup mulai dengan satu sesi, dan rasakan sendiri bagaimana produktivitas menulis bisa meningkat secara signifikan.

Sumber: IDN Times News

Berita selengkapnya bisa anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment