Dari Gerobak Pinggir Jalan, Samosa Menjadi Camilan Ikonik Mumbai

Last Updated: 16 September 2025By Tags: , , ,

Cramosa, paduan croissant dan samosa

 

Samosa sudah sejak lama menjadi salah satu makanan populer di India. Di balik kepopulerannya, ternyata tersimpan kisah menarik sebelum akhirnya dikenal sebagai ikon kuliner Mumbai.

Layaknya Indonesia dengan ragam kulinernya, India juga memiliki banyak hidangan dengan cerita unik. Salah satunya adalah samosa, camilan segitiga berkulit renyah yang biasanya diisi kentang, kacang, atau daging.

Meski tersebar luas di kawasan Asia Selatan hingga Timur Tengah, di India sendiri samosa memiliki perjalanan sejarah yang khas dan menarik untuk ditelusuri.

Kisah samosa populer di Mumbai berawal dari seorang penjual bernama Vishindas Wadhwa, yang sejak tahun 1975 sudah menjajakan camilan ini melalui kios mungil bernama Guru Kripa di kawasan Sion, seperti dilaporkan news18.com pada Jumat.

Restoran Guru Kripa lahir bersamaan dengan gelombang migrasi besar keluarga Sindhi dari Pakistan ke India untuk mencari kehidupan baru. Salah satunya adalah keluarga Wadhwa yang meninggalkan Karachi dan menetap di Mumbai.

Di kota barunya, Vishindas Wadhwa kemudian merintis usaha kuliner dengan berjualan samosa. Saat itu, camilan segitiga ini hanya dihargai beberapa perak dan dijajakan lewat gerobak. Dari hasil jualan sederhana itulah ia mampu menopang kebutuhan hidup keluarganya.

Siapa sangka camilan sederhana itu mampu merebut hati banyak orang. Seiring waktu, permintaan terhadap samosa buatan Vishindas semakin meningkat. Popularitasnya yang kian meroket membuatnya berani bermimpi lebih besar. Hingga akhirnya, pada tahun 1975 ia membeli sebuah kios kecil di kawasan Sion dan menamainya Guru Kripa.

Sejak berjualan di kios tersebut, nama samosanya semakin dikenal luas. Bahkan para bintang film legendaris dan koki ternama ikut membicarakannya. Dalam masa kejayaannya, samosa Guru Kripa sempat dipasok ke sejumlah teater besar di Mumbai dan mampu terjual hingga 15.000–20.000 buah per hari.

Namun, menurunnya popularitas bioskop juga berimbas pada penjualan. Jumlah samosa yang laku kini hanya sekitar 4.000–7.000 buah per hari. Meski begitu, camilan khas India ini tetap memiliki tempat istimewa di hati warga Mumbai. Selama hampir setengah abad, orang-orang rela mengantre di kios legendaris di Sion untuk mencicipi samosa yang disebut-sebut terbaik di kota tersebut.

Setelah bertahun-tahun mengelola usahanya, pada Februari 2021 Vishindas Wadhwa meninggal dunia akibat penyakit jantung. Bisnis samosa kemudian diteruskan oleh anak dan cucunya. Mereka melanjutkan warisan kerja keras Vishindas dengan penuh semangat, sekaligus mengembangkannya lebih jauh. Hingga pada Juni 2025, Guru Kripa resmi membuka cabang kedua di Charni Road, dekat Royal Opera House, dengan menghadirkan lebih banyak variasi rasa bagi para pecinta samosa.

Sumber: detikFood

Berita Selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com

 

 

Leave A Comment