Makan Pakai Tangan: Tradisi Sehat dengan Dukungan Bukti Ilmiah?

Makan menggunakan tangan sering dianggap kuno atau kurang higienis di era modern, namun kebiasaan ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari tradisi berbagai budaya, termasuk Indonesia. Menariknya, sejumlah pakar kesehatan menilai makan pakai tangan justru memberikan manfaat bagi pencernaan dan metabolisme tubuh.

Menurut Dr. Karan Rajan, ahli bedah dari NHS Inggris, makan dengan tangan membuat seseorang lebih sadar dan pelan saat mengonsumsi makanan. Sentuhan jari pada makanan merangsang indera peraba, penglihatan, dan penciuman, sehingga pengalaman makan jadi lebih lengkap. Hal ini membantu otak lebih cepat mengenali rasa kenyang, mengurangi risiko makan berlebihan, dan mendukung kesehatan pencernaan.

Selain itu, kontak tangan dengan makanan memungkinkan paparan mikroba dalam jumlah kecil yang aman, yang diduga dapat melatih sistem imun dan menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Sehingga, selain nutrisi yang optimal, daya tahan tubuh juga ikut meningkat.

Bukti Ilmiah Mendukung Kebiasaan Makan Lambat

Beberapa klaim ini didukung oleh penelitian ilmiah. Studi dari University of California menunjukkan bahwa mengunyah lebih lama meningkatkan produksi air liur dan enzim amilase yang penting untuk pencernaan karbohidrat. Studi lain di Journal Eating Behaviors mengungkap bahwa makan dengan tempo lambat dapat menurunkan asupan kalori dan meningkatkan rasa kenyang.

Selain itu, European Journal of Nutrition melaporkan bahwa makan lebih pelan dapat membantu stabilisasi gula darah dan respon insulin yang lebih baik setelah makan. Namun, klaim bahwa makan dengan tangan otomatis memperlambat proses mengunyah masih perlu penelitian lebih lanjut, karena makan dengan alat makan juga bisa dilakukan dengan tempo lambat.

Hipotesis yang Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Klaim bahwa paparan mikroba dari tangan saat makan bisa “melatih” sistem imun hingga kini belum memiliki bukti ilmiah yang kuat. Diperlukan riset lebih mendalam untuk mengonfirmasi hubungan antara makan pakai tangan dan keseimbangan mikrobiota atau imunitas tubuh.

Mana yang Lebih Baik: Makan Pakai Tangan atau Alat Makan?

Tidak ada jawaban pasti soal mana yang lebih sehat antara makan pakai tangan dan alat makan. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan, tergantung aspek kebersihan, budaya, dan kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat makan lebih higienis terutama jika fasilitas cuci tangan terbatas. Kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah penyakit pencernaan. Di Indonesia, kesadaran mencuci tangan sebelum makan masih perlu ditingkatkan, sehingga alat makan bisa menjadi penghalang mikroba dari tangan ke makanan.

Di sisi lain, makan pakai tangan memiliki nilai budaya dan psikologis yang kuat, meningkatkan pengalaman makan dan kedekatan emosional dengan makanan. Konsep mindful eating pun menekankan pentingnya kesadaran penuh saat makan, yang seringkali lebih mudah diterapkan saat makan dengan tangan.

Sumber: Detik News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment