Ciri-Ciri Rabies Pada Anjing dan Kucing

Last Updated: 25 September 2025By

Rabies  adalah  penyakit  yang  Menjangkit pada  hewan  termasuk  anjing dan kucing  dan  penyakit  ini  dapat  menularkan ke manusia  melalui  gigitan dan cakaran anda  harus  waspada  jika kucing atau anjingmu mulai berubah perilakunya seperti agresif dan tidak nurut bisa jadi kucing dan anjingmu terinfeksi penyakit rabies.

Ciri-Ciri Rabies pada  kucing dan anjing

Rabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Penularannya biasanya terjadi melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Virus penyebabnya berasal dari kelompok lyssavirus yang termasuk dalam keluarga rhabdoviridae.

rabies  adalah  penyakit  yang dapat menyebabkan kematian  yang  hampir  50.000 orang di seluruh  dunia nyawa  melayang karena penyakit rabies hal ini karena penderita rabies sering menyepelekan jika mereka di gigit oleh binatang yang terinfeksi rabies penderita baru mendatangin dokter jika kondisi penderita sudah memburuk dan Tingkat kematian penyakit ini  hampir mencapai 100% tidak dapat ditangani langsung.

Hewan yang paling sering menjadi pembawa virus rabies antara lain kelelawar, rakun, dan tikus. Tidak hanya itu, hewan peliharaan seperti anjing maupun kucing juga berpotensi tertular dan menularkan penyakit ini kepada manusia.

Karena itu, salah satu upaya pencegahan penting agar rabies tidak menular ke manusia adalah dengan mengenali tanda-tanda rabies pada hewan, khususnya pada anjing dan kucing.

Ciri-ciri anjing dan kucing yang terinfeksi rabies yang wajib di ketahui mulai dari sifat perilaku hewan peliharaan anda yang sagat eksterm seperti,

  • Selalu Gelisah
  • Sering menyendiri
  • Ketakutan
  • menjadi ganas dan galak tidak menurut pada manjikan nya
  • sering menyerang orang maupun barang
  • terlihat sakit
  • demam
  • Tidak nafsu Makan
  • Mengeluarkan air liur secara berlebihan
  • kejang-kejang
  • Takut angin dan cahaya
  • Sering bersembunyi di tempat gelap

Yang sudah disebutkan diatas ciri-ciri rabies pada hewan anjing dan kucing sering menyerang benda-benda dan menyerang tuan secara tiba-tiba dan tidak nurut pada tuan nya.

Anjing terkadang dapat memakan sesuatu yang tidak biasa dimakan dan cenderung bersembunyi di tempat gelap.

Seiring penyebaran virus, anjing maupun kucing yang terinfeksi akan menunjukkan kepekaan berlebihan terhadap sentuhan, cahaya, maupun suara.

Selanjutnya, kelumpuhan pada otot tenggorokan dan rahang menimbulkan gejala khas berupa munculnya buih atau busa di sekitar mulut anjing.

Awal mulanya anjing dan kucing yang semula jinak tiba-tiba mereka menjadi agresif dan ganas bahkan ia tidak segan-segan menyerang orang yang sedang berjalan atau pemiliknya sendiri. ini termasuk binatang-binatang liar yang harus di waspadai yang dimana penyakit ini mereka menjadi ganas dan galak.

Meski demikian, tidak semua anjing menampakkan gejala rabies yang serupa. Ada sebagian anjing yang terinfeksi justru terlihat lesu, sakit, dan kurang aktif.

Dalam beberapa kasus, anjing yang membawa virus rabies bahkan tampak sehat tanpa menunjukkan tanda-tanda maupun perubahan perilaku yang mencurigakan.

Penularan Virus rabies hewan ke Manusia 

Simak selengkapnya di bawah ini

  • Gigitan atau cakaran. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 99% kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing.

  • Kontak air liur dengan mulut manusia. Penularan bisa terjadi jika seseorang mencium hewan peliharaan yang terinfeksi atau saat anjing yang terinfeksi menjilat wajah.

  • Air liur pada luka terbuka. Virus rabies yang terdapat dalam air liur hewan sakit dapat masuk ke tubuh melalui kulit yang terluka.

  • Aerosol atau transplantasi organ. Penularan juga berpotensi terjadi akibat menghirup udara (aerosol) yang mengandung virus atau melalui transplantasi organ dari donor yang terinfeksi, meskipun cara ini sangat jarang ditemukan.

Menurut para penelitian diatas penularan virus rabies termasuk manusia yang sering dialami yaitu penularan melalui gigitan dan julatan hewan yang terinfeksi rabies. Namun, hingga kini belum ada laporan mengenai penularan rabies dari manusia ke manusia.

Demikian pula, penularan rabies melalui konsumsi daging mentah atau susu yang berasal dari hewan terinfeksi juga belum pernah terbukti terjadi pada manusia.

Bagaimana cara pencengahan rabies pada manusia

Jika  Anda  Memlihara hewan seperti kucing atau anjing anda harus wajib ciri-ciri rabies dan penghindaran rabies pada hewan liar alangkah baik vaksinlah hewan peliharaan Anda berikut cara pencengahan nya simak selengkapnya di bawah ini.

  • Menghindari dari hewan yang terjangkit rabies
  • kalau anjing atau kucing anda terserang oleh binatang yang terjangkit rabies usahakan jangan menyentuhnya pasalnya virus tersebut berada di dalam kulit hewan tersebut
  • Kenakan sarung tangan serta pakaian pelindung ketika menangani hewan yang terinfeksi.
    Segera hubungi dokter hewan, fasilitas kesehatan, atau petugas pengawas hewan di daerah setempat. Dokter akan memberikan vaksinasi dengan cepat pada hewan tersebut, lalu menempatkannya dalam masa pengawasan atau karantina sementara.

Penanganan medis terhadap rabies harus dilakukan segera apabila Anda terkena paparan dari hewan yang menunjukkan gejala rabies.

Dokter akan memberikan suntikan vaksin rabies jenis profilaksis pascapajanan (PEP) untuk mencegah virus masuk dan menyerang sistem saraf.

Jika terdapat luka akibat gigitan, dokter akan membersihkannya terlebih dahulu selama sekitar 15 menit dengan sabun, air, deterjen, serta larutan antiseptik yang mengandung povidone iodine agar virus rabies dapat dimatikan.

Sampai saat ini, belum tersedia terapi yang benar-benar efektif untuk menyembuhkan rabies. Setelah gejalanya timbul, penyakit ini biasanya berujung pada kematian hanya dalam hitungan hari.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap orang untuk mengetahui dan mengenali tanda-tanda rabies pada hewan sebagai langkah pencegahan agar tidak menular ke manusia.

Sumber : Hello Sehat

Berita selengkapnya anda bisa lihat di aruna9news.com

Leave A Comment