Universitas Esa Unggul Selenggarakan Bimbingan Teknis (BimTek) Tracer Study Bersama LLDIKTI Wilayah III

Last Updated: 30 September 2025By

Esaunggul.ac.id, Universitas Esa Unggul (UEU) bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III sukses menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tracer Study di Ruangan Auditorium Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang. Acara ini berlangsung sejak pagi hingga sore hari dan dihadiri oleh perwakilan dari Universitas Esa Unggul yaitu Bapak Ari Pambudi, S.Kom., M.Kom. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ibu Dr. Rilla Gantino, SE, Ak., M.M selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan, Bapak Didin Wahidin, S.T., selaku Direktur Kampus Citra Raya Tangerang, Ibu Devi R. Latif, S.I.Kom., M.I.Kom. selaku Kepala Biro Tracer Study dan Alumni; perwakilan dari Belmawa Dikti yaitu Dr. rer. pol. Ied Veda R. Sitepu, S.S., M.A. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Kristen Indonesia, Prof. Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D. dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H. selaku Kasubdit Alumni dan Tracer Study Universitas Indonesia, Danial, S.Si., M.T. selaku Direktorat Pengembangan Pendidikan Institut Teknologi Bandung; serta ratusan peserta yang terdiri atas perwakilan perguruan tinggi, dosen, peneliti, serta praktisi pendidikan tinggi.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai tracer study sebagai instrumen penting dalam mengukur kualitas lulusan, memetakan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja, serta mendukung kebijakan pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan nasional.

Acara dibuka dengan penuh khidmat melalui menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan doa, dan penayangan company profile Universitas Esa Unggul yang telah menjalin kolaborasi akademik dengan Arizona State University.

Sambutan pertama disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UEU, Bapak Ari Pambudi, S.Kom., M.Kom., yang menegaskan komitmen Esa Unggul untuk terus menjadi mitra strategis dalam pengembangan tracer study.

“Tracer study bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi sebuah instrumen strategis untuk mengetahui sejauh mana pendidikan yang diberikan dapat berkontribusi nyata dalam karier lulusan. Hasil tracer study akan membantu universitas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan kurikulum agar selalu relevan dengan perkembangan dunia kerja,” ungkapnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Esa Unggul, Bapak Ari Pambudi, S.Kom., M.Kom

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., melalui tayangan video yang menyoroti peran tracer study dalam mendukung policy making di tingkat nasional.

“Tracer study bukan hanya instrumen untuk mengetahui keberadaan lulusan, tetapi juga fondasi penting dalam pengambilan kebijakan pendidikan tinggi. Data yang terkumpul akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan strategis, mulai dari penyesuaian kurikulum, pengembangan kompetensi mahasiswa, hingga penyelarasan dengan kebutuhan industri. Kami berharap seluruh perguruan tinggi dapat mengoptimalkan tracer study agar benar-benar menghasilkan data yang akurat dan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan nasional,” jelas beliau.

Sambutan Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Bapak Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T.

Acara selanjutnya dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Tim Pembelajaran dan Kemahasiswaan LLDIKTI Wilayah III, Ibu Dian Rusdiana, S.Pd., M.Pd.. Beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bentuk nyata komitmen perguruan tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi melalui tracer study yang lebih sistematis.

“Tracer study merupakan salah satu instrumen penting untuk menilai ketercapaian kompetensi lulusan dan kesesuaian dengan kebutuhan dunia kerja. Data yang akurat dan terkelola dengan baik dari tracer study akan menjadi masukan yang berharga, baik bagi perguruan tinggi maupun bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan tinggi di masa depan,” ujar beliau.

Ketua Tim Pembelajaran dan Kemahasiswaan LLDikti Wilayah III, Ibu Dian Rusdiana, S.Pd, M.Pd

Memasuki sesi inti, peserta memperoleh pemaparan materi dari para pakar. Moderator dari empat pakar ini adalah Dr. Elistia, S.E., M.M.,

Moderator, Dr. Elistia, S.E., M.M.

Dr. rer. pol. Ied Veda R. Sitepu, S.S., M.A. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama – Universitas Kristen Indonesia membuka sesi pemaparan dengan topik Pengantar Tracer Study. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa tracer study merupakan instrumen dasar yang harus dipahami oleh seluruh perguruan tinggi karena menjadi landasan awal untuk mengetahui kondisi lulusan, baik dari aspek pekerjaan, relevansi kompetensi, maupun tantangan yang dihadapi. Menurutnya, pengenalan tracer study yang baik akan membantu institusi membangun sistem pelacakan yang berkelanjutan.

“Tracer study yang dilakukan secara serius akan menjadi jembatan antara kampus dan dunia kerja, sehingga hasilnya dapat menjadi dasar pembaruan kurikulum sekaligus penguatan daya saing lulusan,” ujar beliau.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama – Universitas Kristen Indonesia, Dr. rer. pol. Ied Veda R. Sitepu, S.S., M.A.

Dilanjutkan oleh Prof. Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D. dari Universitas Indonesia yang menguraikan Kerangka Konseptual dan Analisis Data. Beliau menjelaskan pentingnya perencanaan metodologi dan analisis yang tepat agar data tracer study dapat diolah menjadi informasi strategis. Menurut pandangannya, data yang terkumpul tidak hanya berhenti pada angka statistik, melainkan harus ditransformasi menjadi insight yang berguna bagi pengembangan kurikulum, penelitian, dan kebijakan institusi.

“Data bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan bahan bakar bagi kebijakan dan inovasi. Jika data tracer study dianalisis dengan benar, ia bisa menjadi dasar dalam merumuskan kurikulum yang relevan, memperkuat penelitian aplikatif, serta merancang program yang lebih adaptif terhadap kebutuhan dunia kerja,” jelas beliau.

Prof. Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D. dari Universitas Indonesia

Materi berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H. selaku Kasubdit Alumni dan Tracer Study Universitas Indonesia dengan fokus pada Manajemen: Perencanaan, Pengelolaan, Pelaporan, dan Evaluasi. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tracer study tidak hanya bergantung pada instrumen dan responden, tetapi juga pada manajemen pelaksanaan yang terencana dengan baik. Mulai dari persiapan, pengumpulan data, hingga evaluasi hasil harus dijalankan secara konsisten agar menghasilkan data yang valid dan akuntabel.

“Jika tracer study dikelola secara terstruktur dan dievaluasi secara berkala, maka hasilnya akan menjadi pijakan strategis dalam merancang program akademik yang adaptif sekaligus meningkatkan akuntabilitas perguruan tinggi di mata publik,” ungkapnya.

Kasubdit Alumni dan Tracer Study Universitas Indonesia, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H. selaku

Setelah penyampaian materi oleh tiga narasumber pertama, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar tantangan pelaksanaan tracer study di perguruan tinggi, strategi analisis data, hingga mekanisme evaluasi yang efektif. Diskusi berjalan dinamis dan interaktif, mencerminkan antusiasme peserta untuk memperdalam pemahaman sekaligus mencari solusi praktis bagi implementasi tracer study di institusi masing-masing.

Sesi diskusi dan Tanya Jawab dari salah satu peserta

Sesi tanya jawab ini sekaligus menjadi penutup rangkaian materi sebelum memasuki waktu ISHOMA, memberikan kesempatan bagi peserta untuk beristirahat dan bersiap mengikuti sesi lanjutan di siang hari.

Memasuki sesi siang setelah ISHOMA, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi keempat yang disampaikan oleh Bapak Danial, S.Si., M.T. selaku Direktorat Pengembangan Pendidikan – Institut Teknologi Bandung. Dalam paparannya, beliau membagikan pengalaman praktik baik tracer study yang telah diterapkan di kampusnya. Beliau mencontohkan strategi kolaborasi antara unit karier, fakultas, dan alumni dalam memastikan tracer study berjalan efektif serta menghasilkan data yang bermanfaat.

Beliau menekankan bahwa keberhasilan tracer study di ITB tidak lepas dari keterlibatan berbagai pihak yang saling mendukung.

“Tracer study yang berkelanjutan hanya mungkin tercapai jika seluruh ekosistem kampus bergerak bersama. Dengan dukungan fakultas, unit karier, hingga jejaring alumni, tracer study akan menjadi sumber data yang kaya sekaligus menjadi dasar bagi universitas untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan relevansi lulusan,” ungkapnya.

Direktorat Pengembangan Pendidikan Institut Teknologi Bandung, Bapak Danial, S.Si., M.T.

Acara kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) antar peserta, yang dibagi dalam beberapa kelompok untuk menyampaikan keluhan, pengalaman, serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan tracer study. Diskusi berlangsung interaktif, di mana para peserta juga berbagi strategi dan solusi yang sudah diterapkan di institusi mereka. Suasana ini memperkaya hasil Bimtek, karena setiap perguruan tinggi dapat belajar dari praktik baik yang dibagikan oleh institusi lain. Melalui FGD ini, peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan dari para narasumber, tetapi juga membangun jejaring dan kolaborasi antarperguruan tinggi, sehingga tracer study dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan berkelanjutan di masa mendatang.

Focus Group Discussion antar Peserta

Sebagai penutup rangkaian acara, hadir pemaparan dari perwakilan PDDIKTI/PUSDATIN yang terdiri dari Aziz Yanuar Saputra, Muhammad Afandi Aziz, dan Azkal Fikri. Mereka memberikan penjelasan teknis terkait mekanisme pengelolaan data tracer study di tingkat nasional. Dalam pandangan mereka, keberhasilan tracer study nasional sangat ditentukan oleh konsistensi pelaporan data dari perguruan tinggi, kualitas sistem yang digunakan, serta pemanfaatan hasilnya untuk kebijakan. Data tracer study yang valid memungkinkan pemerintah memperoleh gambaran menyeluruh tentang daya saing lulusan Indonesia, sementara platform digital yang transparan dan mudah digunakan akan memudahkan kampus dalam melaksanakan kewajiban ini. Lebih jauh, hasil tracer study bukan semata laporan statistik, melainkan bahan strategis dalam merancang arah pendidikan tinggi agar selaras dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Dengan demikian, tracer study dapat menjadi instrumen penting dalam meningkatkan mutu lulusan sekaligus daya saing bangsa di tingkat global.

Perwakilan PDDIKTI/PUSDATIN, Aziz Yanuar Saputra, Muhammad Afandi Aziz, dan Azkal Fikri.

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, ST., MBA., IPU., ASEAN Eng., turut menyampaikan pandangannya terkait pentingnya tracer study sebagai pijakan strategis pengembangan perguruan tinggi.

“Tracer study adalah cermin bagi setiap perguruan tinggi untuk menilai efektivitas pendidikan yang diberikan. Melalui data tracer study, kita bisa mengetahui apakah lulusan benar-benar siap bersaing di dunia kerja, sekaligus menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan kualitas kurikulum, pengajaran, dan layanan universitas. Universitas Esa Unggul berkomitmen untuk menjadikan hasil tracer study sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan akademik yang adaptif dan relevan,” tegasnya.

Acara ditutup dengan foto bersama yang menandai komitmen bersama antara perguruan tinggi, LLDIKTI, dan pemerintah untuk memperkuat implementasi tracer study di Indonesia.

Dengan terselenggaranya Bimtek ini, Universitas Esa Unggul semakin menunjukkan perannya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada peningkatan kualitas akademik, relevansi lulusan, serta kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.

 

Universitas Esa Unggul Merupakan World Class University

Universitas Esa Unggul adalah Perguruan Tinggi Swasta terkemuka dan menjadi salah satu Universitas Swasta terbaik di Indonesia yang memiliki VISI, yaitu Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan yang unggul dalam mutu pengelolaan (proses) dan hasil (output) kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan memiliki MISI: Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan relevan, Menciptakan suasana akademik yang kondusif, Menciptakan pemimpin yang berkarakter dan berdaya saing tinggi.

Universitas Esa Unggul memiliki 10 fakultas yakni, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Desain & Industri Kreatif, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Fisioterapi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, dan ditambah Program peminatan Digital Content Creation. Esa Unggul memiliki program pembelajaran kelas Reguler, Kelas Karyawan dan Program Pendidikan Jarak Jauh.

Universitas Esa Unggul terakreditasi unggul berdasarkan SK BAN PT: 2041/SK/BAN-PT/Ak/PT/XI/2024. Universitas Esa Unggul juga meraih peringkat:

  • 3 PTS Terbaik Se-Jakarta
  • 15 PTS Terbaik Se-Indonesia
  • 46 PTN & PTS Terbaik Se-Nasional (Berdasarkan Pemeringkatan UniRank / 4ICU 2025)

Hanya Universitas Esa Unggul satu-satunya kampus di Indonesia yang mendapatkan dukungan dan kerjasama dari Arizona State University (ASU)  dalam mewujudkan visinya untuk menjadi world class university, serta menyediakan pendidikan berkualitas bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Dengan semangat “unggul dan berdampak,” Universitas Esa Unggul terus melangkah maju dalam menghasilkan lulusan yang profesional, berintegritas, dan siap menjawab tantangan dunia di masa kini dan masa depan.

Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui esaunggul.ac.id – aruna9news.com

Leave A Comment