Efek Bahaya Pakai Bensin Tidak Sesuai Spesifikasi Motor
Banyak pemilik sepeda motor sering mengabaikan rekomendasi pabrikan saat memilih bahan bakar, padahal Research Octane Number (RON) atau kadar oktan sangat krusial bagi kesehatan dan performa mesin. Memaksakan penggunaan bensin dengan oktan yang lebih rendah dari standar dapat menimbulkan dampak negatif yang luas, mulai dari menurunnya kinerja motor hingga potensi kerusakan komponen mesin yang serius.

Knocking (Mesin Ngelitik) Sebagai Peringatan Dini
Gejala paling cepat dan nyata dari salah pilih bensin adalah fenomena knocking atau suara “ngelitik” yang khas. Kondisi ini terjadi karena bahan bakar meledak terlalu cepat (detonasi) di ruang bakar, sebelum busi memicu percikan api.
Suara ketukan logam yang muncul adalah tanda bahwa tekanan di ruang bakar sudah tidak terkendali. Jika dibiarkan, knocking tidak hanya menghasilkan suara mesin yang berisik, tetapi juga memicu panas berlebih, getaran kuat, dan mempercepat keausan mesin.
Penurunan Performa dan Boros Bahan Bakar
Meskipun mesin modern dilengkapi sensor untuk menyesuaikan pengapian saat terdeteksi knocking, penyesuaian ini membawa konsekuensi negatif. Motor akan mengalami kehilangan tenaga, akselerasi terasa berat, susah mencapai kecepatan maksimal, dan tarikan gas menjadi tidak responsif.
Ironisnya, pembakaran yang tidak sempurna justru membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Artinya, niat untuk berhemat dengan memilih bensin beroktan rendah justru berujung pada pengeluaran yang lebih besar, baik untuk bensin maupun potensi biaya perawatan ekstra.
Risiko Kerusakan Komponen Jangka Panjang
Dalam jangka waktu yang lebih panjang, oktan bensin yang tidak sesuai dapat memicu kerusakan komponen mesin yang fatal. Tekanan berlebih dari detonasi yang terjadi berulang kali bisa menyebabkan:
- Piston berlubang.
- Ring piston cepat aus.
- Kepala silinder retak.
Selain itu, panas ekstrem yang terus-menerus dialami mesin dapat melemahkan material metal di ruang bakar.
Masalah diperparah oleh endapan karbon akibat pembakaran yang tidak sempurna. Penumpukan karbon ini semakin mempersempit volume ruang bakar dan meningkatkan tekanan, yang pada akhirnya membuat mesin semakin rentan terhadap knocking, menciptakan lingkaran setan masalah yang berujung pada biaya perbaikan yang mahal.
Baca Juga Anak Motor Lagi Suka Downsize Shock Depan, Nyaman atau Malah Ribet?
Faktor Pemicu Risiko yang Lebih Besar
Efek buruk dari penggunaan bensin oktan rendah akan semakin parah jika:
- Motor memiliki rasio kompresi tinggi (umumnya motor modern), yang membutuhkan oktan tinggi untuk stabilitas pembakaran.
- Mesin dalam kondisi kotor, di mana penumpukan karbon meningkatkan tekanan di ruang bakar.
- Motor sering bekerja dalam kondisi panas, seperti saat digunakan jarak jauh atau terjebak macet.
Solusi untuk Menjaga Mesin Tetap Sehat
Untuk menghindari risiko ini dan menjaga performa motor, pengendara disarankan untuk:
- Selalu mengikuti rekomendasi pabrikan (motor baru umumnya minimal RON 92).
- Rutin melakukan servis berkala, termasuk pemeriksaan ruang bakar, injektor, dan busi.
- Mengenali dan segera memeriksakan gejala knocking atau bunyi aneh saat akselerasi.
- Memilih BBM berkualitas tinggi yang mengandung zat aditif untuk menjaga kebersihan ruang bakar.
- Berkonsultasi dengan bengkel resmi jika ragu mengenai spesifikasi bensin yang tepat untuk motor.
memilih oktan bensin yang tepat adalah investasi jangka panjang. Penggunaan bensin yang sesuai spesifikasi akan menjaga mesin lebih awet, performa tetap maksimal, dan pada akhirnya menghemat biaya perawatan yang jauh lebih besar dibandingkan biaya bahan bakar yang sedikit lebih mahal.
Sumber : DetikOto
Berita selengkapnya bisa anda kunjugi aruna9news.com











