Longsor Terjang Kota Wisata di India, Liburan Turis Berakhir Tragis

Last Updated: 8 Oktober 2025By Tags: , , ,

Longsor melanda wilayah Darjeeling, India. Akibatnya wisatawan terjebak

     Liburan pasca perayaan Durga Puja berakhir tragis bagi ratusan wisatawan di Darjeeling, India. Hujan deras yang terus mengguyur sejak Minggu memicu serangkaian tanah longsor di sejumlah titik, menghancurkan rumah, memutus akses transportasi, dan membuat para turis terjebak tanpa kepastian.

Sedikitnya 20 orang, termasuk beberapa anak, dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini di kawasan Mirik, Darjeeling, dan sekitarnya. Puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Darjeeling yang selama ini dijuluki ‘Ratu Pegunungan’ karena keindahan alam dan kebun tehnya, mendadak berubah menjadi wilayah darurat. Jalan tertutup lumpur, jembatan ambruk, serta banyak keluarga terjebak di penginapan maupun rumah warga sembari menunggu pertolongan datang.

Menurut laporan Mid-Day, jalur utama seperti NH 55 dan NH 10 lumpuh total akibat longsor, sehingga akses darat menuju Siliguri maupun desa-desa terpencil terputus. Ratusan wisatawan dilaporkan terjebak di kawasan Kalimpong dan Mirik, tanpa kepastian untuk bisa pulang, menurut keterangan para operator tur.

“Sekarang sedang musim liburan, banyak tamu kami masih terjebak. Kami terus berkoordinasi dengan kepolisian dan otoritas daerah,” kata Bikash, salah satu operator tur lokal di Darjeeling.

Sebagai langkah pengamanan, pihak berwenang menutup sementara sejumlah destinasi wisata populer, seperti Tiger Hill, Rock Garden, dan Batasia Loop. Jalur kereta wisata Darjeeling–Ghum pun ikut dihentikan.

Situasi mencekam juga dirasakan wisatawan. Banyak yang mengaku panik dan sulit tidur sejak malam terjadinya longsor. Praveen Sinha, turis asal Kolkata yang tengah menginap di Mirik, menuturkan bahwa ia mendengar suara menggelegar dan merasakan tanah berguncang.

“Sekitar pukul dua dini hari terdengar suara keras disertai getaran. Saat pagi tiba, jalanan sudah hilang—tertutup lumpur dan pohon tumbang. Kami benar-benar terisolasi,” ungkapnya.

Hal serupa dialami Ananya Das, wisatawan dari Mumbai yang datang bersama suami dan anak perempuannya yang masih kecil. Ia mengaku ketakutan menghadapi situasi ini.

“Kami belum tidur sama sekali. Staf hotel berusaha menenangkan, tapi mereka pun tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya lewat sambungan telepon yang terputus-putus.

Sementara itu, Kepolisian Darjeeling mengimbau para wisatawan untuk tetap berada di lokasi aman sambil menunggu proses evakuasi. “Longsor terjadi di beberapa titik jalan, dan tim kami sedang berupaya membersihkan akses,” tulis pernyataan resmi polisi.

Kepala Menteri Benggala Barat, Mamata Banerjee, menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus mengumumkan pembukaan pusat kendali darurat yang beroperasi 24 jam. Ia menjelaskan, curah hujan ekstrem yang mencapai 300 mm hanya dalam 12 jam, diperparah oleh banjir kiriman dari Bhutan dan Sikkim, menjadi penyebab utama bencana.

“Saya sangat berduka atas jatuhnya korban jiwa akibat hujan deras dan longsor. Pemerintah akan menyalurkan segala bentuk bantuan yang dibutuhkan,” tulis Banerjee melalui akun resminya di platform X.

Banerjee juga mengonfirmasi dua jembatan besi runtuh, sejumlah ruas jalan rusak berat, serta ribuan hektare lahan di wilayah Darjeeling, Kalimpong, Jalpaiguri, dan Alipurduar terendam banjir. Ia dijadwalkan mengunjungi daerah terdampak bersama pejabat tinggi negara bagian pada Senin ini.

sumber: detikTravel

Berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com

Leave A Comment