Rasa Indonesia di Negeri Kincir Angin: Meriahnya Pasar Malam Asia di Belanda
Rasa rindu akan suasana dan cita rasa khas Indonesia di Belanda kini bisa terobati lewat berbagai kegiatan kebudayaan. Salah satu yang paling dinantikan oleh masyarakat Indonesia di perantauan adalah Pasar Malam Asia, sebuah festival yang menghadirkan atmosfer Nusantara di tengah kehidupan Eropa. Festival bernuansa Indonesia ini rutin digelar pada waktu-waktu tertentu dan berpindah-pindah ke berbagai kota di Belanda. Dengan konsep tersebut, masyarakat dari berbagai daerah memiliki kesempatan untuk ikut merasakan kehangatan budaya dan kuliner Indonesia. Jadwal dan lokasi penyelenggaraan dapat dilihat melalui situs pasarmalamasia.nl. Pada September 2025, Pasar Malam Asia diselenggarakan di Kota Enschede, tepatnya di dalam sebuah hanggar pesawat yang cukup terpencil. Akses menuju lokasi paling praktis menggunakan mobil pribadi atau taksi, sebab halte bus terdekat berjarak sekitar tiga puluh menit berjalan kaki. Tiket masuk dibanderol €9,50 untuk pengunjung dewasa dan €5 untuk anak-anak. Begitu memasuki area festival, pengunjung akan disambut deretan stan yang menjajakan berbagai produk khas Nusantara. Mulai dari bumbu dapur, rempah-rempah, dan mie instan, hingga produk non-pangan seperti minyak kayu putih, balsam, batik, dan kerajinan tangan seperti wayang. Sebagai catatan, pengunjung disarankan membawa uang tunai, karena belum semua pedagang menyediakan opsi pembayaran digital. Di antara keramaian tersebut, aroma masakan Indonesia yang menggoda tercium di udara, menuntun pengunjung menuju deretan stan kuliner. Beragam makanan otentik tersaji di sini, mulai dari nasi kuning, pempek, gado-gado, hingga rujak cingur. Aneka jajanan pasar seperti lapis legit, tempe mendoan, dan pisang goreng pun turut melengkapi pengalaman kuliner khas Indonesia di perantauan. Tak hanya menghadirkan kekayaan kuliner Nusantara, festival ini juga menjadi ruang pertemuan antarbudaya, termasuk dengan Suriname yang memiliki ikatan sejarah dengan Indonesia. Beberapa stan bahkan menawarkan hidangan khas Suriname, seperti lumpia isi ayam dan kacang panjang yang menyajikan rasa unik namun tetap akrab di lidah pengunjung. Suasana semakin meriah dengan hadirnya hiburan musik langsung. Lagu-lagu yang diperdengarkan pun beragam, mulai dari tembang lawas Indonesia yang membangkitkan nostalgia, musik Belanda, hingga irama Karibia yang enerjik. Kombinasi berbagai genre musik ini menciptakan suasana hangat dan ceria, menggambarkan perpaduan budaya yang harmonis di tengah masyarakat multietnis. Pada akhirnya, Pasar Malam Asia bukan sekadar tempat untuk berbelanja atau menikmati makanan, melainkan juga menjadi ruang silaturahmi budaya dan penawar rindu Tanah Air bagi warga Indonesia serta siapa pun yang mencintai pesona Nusantara di benua Eropa.
sumber: detikTravel
berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com