Prabowo Minta Polri Gencar Berantas Narkoba, Tegaskan Tak Otoriter dalam Pidato di Mabes Polri

Last Updated: 30 Oktober 2025By Tags: , ,

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba seberat 214,48 ton di Mabes Polri, hasil pengungkapan kasus selama setahun terakhir. Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan pidato penting di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajaran kepolisian.

Instruksi Tegas untuk Kapolri
Prabowo mengungkapkan bahwa sejak dirinya dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024, ia telah memberikan tiga instruksi khusus kepada Kapolri. Ketiganya mencakup pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan judi online.
Ia menegaskan bahwa narkoba merupakan ancaman besar bagi masa depan generasi muda Indonesia, sehingga perlu diberantas secara menyeluruh.

“Saya minta Kapolri fokus pada tiga hal utama: narkoba, penyelundupan, dan judi online,” kata Prabowo.

Presiden juga mengapresiasi kerja keras Polri dalam menggagalkan peredaran narkoba bernilai Rp29,37 triliun, yang jika tidak berhasil disita, bisa dikonsumsi oleh lebih dari 600 juta orang.

Seruan untuk Bersatu dan Tinggalkan Kebencian Politik
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyerukan pentingnya persatuan bangsa setelah masa kontestasi politik berakhir. Ia menekankan bahwa perbedaan pandangan politik seharusnya tidak menjadi alasan untuk saling membenci atau menebar kecurigaan.

“Rakyat tidak butuh pertikaian politik yang berkepanjangan. Mereka butuh pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik,” ujar Prabowo.

Menurutnya, energi bangsa seharusnya diarahkan untuk membangun kesejahteraan rakyat, bukan mempertajam perpecahan.

Peringatan Soal Kartel Narkoba yang Kian Canggih
Prabowo juga mengungkapkan bahwa jaringan kartel narkoba kini semakin canggih, bahkan ada yang telah menggunakan kapal selam untuk mengedarkan barang haram tersebut.

Karena itu, ia meminta agar Polri bekerja sama lebih erat dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, dan instansi terkait lainnya dalam memberantas narkoba.
“Seluruh lembaga negara harus bekerja sebagai satu tim. Tidak boleh ada ego sektoral. Kita satu korps — korps merah putih, korps NKRI,” tegasnya.

Tegaskan Bukan Pemimpin Otoriter
Di akhir pidatonya, Prabowo menyinggung tudingan yang menyebut dirinya sebagai sosok otoriter. Ia mengaku sering menonton podcast yang mengkritiknya sebelum tidur malam.

“Kadang saya tanya diri sendiri, apa iya saya otoriter? Rasanya tidak,” ujarnya sambil tersenyum.

Meski mengaku sempat kesal, Prabowo menyebut bahwa kritik adalah bagian dari introspeksi diri.
“Saya catat semua kritik itu. Seorang pemimpin tidak boleh dikuasai rasa sakit hati dalam mengabdi kepada bangsa,” ujarnya tegas.

sumber: CNN News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment