Pengendara Resah! Motor Mogok Massal Diduga Akibat Kualitas BBM

Last Updated: 31 Oktober 2025By Tags: , ,

Dalam beberapa hari terakhir, berbagai laporan muncul dari sejumlah daerah di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur, terkait fenomena motor mogok massal setelah pengisian bahan bakar minyak (BBM). Banyak pengendara mengeluhkan motor mereka mendadak brebet, kehilangan tenaga, bahkan tidak bisa menyala sama sekali setelah mengisi BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU.

Fenomena ini pertama kali mencuat di Kabupaten Probolinggo, di mana lebih dari 30 kendaraan dilaporkan mogok secara bersamaan sejak akhir Oktober 2025. Menurut laporan Times Indonesia Probolinggo, sejumlah bengkel di kawasan Kraksaan mulai kebanjiran pelanggan dengan keluhan yang serupa. “Banyak motor datang dengan gejala yang sama — brebet, lalu mati total. Hampir semuanya baru saja isi bensin Pertalite,” ungkap Arif Alfianto, salah satu pemilik bengkel di Kelurahan Kraksaan Wetan.

Kondisi serupa juga terjadi di Lamongan dan Gresik. Berdasarkan laporan CNBC Indonesia, ratusan pengguna motor di dua daerah tersebut juga mengalami kejadian serupa hanya beberapa jam setelah mengisi BBM di SPBU tertentu. Hal ini memicu kekhawatiran luas di kalangan masyarakat dan menimbulkan dugaan adanya penurunan kualitas bahan bakar yang beredar di pasaran.

Menanggapi hal ini, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI, Prof. Mufti Mubarok, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil Pertamina untuk memberikan klarifikasi resmi. “Kami telah menerima banyak laporan dari masyarakat. Pertamina harus menjelaskan penyebab dan memastikan hak konsumen yang dirugikan dapat dipenuhi,” ujarnya seperti dikutip dari Detik Finance.

Namun, di sisi lain, sejumlah pakar menilai penyebab mogok massal ini belum bisa disimpulkan secara sepihak. Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) menjelaskan bahwa belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa pencampuran etanol dalam Pertalite menjadi penyebab utama kerusakan mesin. “Bisa jadi ada faktor lain seperti distribusi, kontaminasi air, atau kebersihan tangki penyimpanan di SPBU,” jelasnya dalam wawancara dengan IDN Times.

Sementara itu, pengendara yang terdampak menuturkan kerugian yang mereka alami. “Setelah isi Pertalite, motor saya langsung brebet dan mati. Padahal baru diservis seminggu lalu,” kata Sugiarto, warga Gresik. “Saya sampai dorong motor hampir dua kilometer untuk ke bengkel.”

Kasus ini kini tengah dalam tahap pemeriksaan oleh pihak berwenang. Pertamina sendiri telah mengirim tim untuk menelusuri dugaan masalah distribusi di SPBU yang dilaporkan. Pihaknya juga membuka kanal pengaduan resmi bagi konsumen yang merasa terdampak untuk mempermudah investigasi.

BPKN mengimbau masyarakat agar segera melapor ke posko pengaduan SPBU atau lembaga perlindungan konsumen daerah apabila mengalami kejadian serupa. Data dan laporan tersebut nantinya akan dijadikan bahan untuk menindaklanjuti penyelidikan dan menentukan langkah kompensasi.

Fenomena motor mogok massal ini menjadi pengingat penting tentang krusialnya pengawasan mutu BBM di lapangan. Bukan hanya berdampak pada performa kendaraan, tapi juga pada aktivitas harian masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada kendaraan bermotor untuk bekerja. Diperlukan transparansi dan tanggung jawab dari seluruh pihak terkait agar kepercayaan publik terhadap kualitas BBM nasional dapat kembali pulih.

Sumber : CNBC Indonesia, Times Indonesia Probolinggo

Berita selengkapnya bisa anda kunjungi aruna9news.com

Leave A Comment