“7 Alasan Mengapa Donor Darah Baik untuk Tubuh dan Pikiran”

Donor darah bukan sekadar aksi kemanusiaan untuk menolong sesama, tetapi juga memberikan beragam manfaat bagi kesehatan pendonor. Satu kantong darah yang disumbangkan bisa menjadi penentu hidup bagi pasien yang kehilangan banyak darah akibat kecelakaan, operasi besar, maupun penyakit seperti kanker, anemia, thalassemia, hemofilia, atau sel sabit. Selain membantu orang lain, kegiatan donor darah turut memberikan efek positif bagi tubuh pendonor.
-
Menjaga Kesehatan Jantung dan Sirkulasi Darah
Donor darah membantu memperlancar aliran darah dan menurunkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Dengan sirkulasi yang baik, jantung bekerja lebih stabil dan organ tubuh berfungsi secara optimal. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pendonor darah rutin memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, stroke, maupun kanker. Selain itu, donor darah dapat membantu menjaga keseimbangan kadar zat besi dalam tubuh. -
Menurunkan Kolesterol Jahat
Kebiasaan donor darah dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL dan trigliserida), sehingga mencegah pembentukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Dengan begitu, aliran darah tetap lancar dan risiko penyakit jantung dapat berkurang. -
Merangsang Pembentukan Sel Darah Merah Baru
Setelah melakukan donor, tubuh akan memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. Proses ini membuat darah lebih segar dan membantu penyaluran oksigen ke seluruh tubuh berjalan lebih efisien, sehingga tubuh terasa lebih sehat dan bugar. -
Membantu Deteksi Dini Penyakit
Sebelum mendonorkan darah, pendonor akan menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan darah aman digunakan. Pemeriksaan ini meliputi deteksi HIV, hepatitis B dan C, sifilis, hingga malaria. Tes tersebut sekaligus membantu mengetahui kondisi kesehatan pendonor secara dini, sehingga jika ada penyakit dapat segera ditangani. -
Menjaga Kesehatan Mental
Donor darah adalah bentuk kepedulian sosial yang mulia karena dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Rasa bahagia dan kepuasan batin setelah membantu sesama dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan menumbuhkan semangat hidup yang lebih positif. -
Mengontrol Kadar Zat Besi dalam Tubuh
Kelebihan zat besi dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti cepat lelah, nyeri sendi, atau detak jantung tidak teratur. Dengan rutin mendonorkan darah, kadar zat besi akan lebih terjaga dan risiko gangguan akibat penumpukan zat besi dapat dihindari. -
Mengurangi Kekentalan Darah
Darah yang terlalu kental dapat meningkatkan risiko pembekuan, serangan jantung, atau stroke. Donor darah membantu menurunkan kekentalan darah, memperlancar peredaran, serta menstabilkan tekanan darah.
Sebagai bentuk nyata kepedulian sosial, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kembali mengadakan kegiatan donor darah di BCA Learning Institute, Bogor, Jawa Barat. Acara ini terbuka bagi mahasiswa Program Pendidikan Bisnis dan Perbankan (PPBP), Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI), trainee, hingga karyawan BCA sebagai wujud inklusivitas dalam kegiatan sosial.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyampaikan bahwa semangat berbagi dan empati perlu ditanamkan sejak dini. Menurutnya, generasi muda bukan hanya penerus, tetapi juga penggerak nilai-nilai kemanusiaan. Keterlibatan mereka dalam kegiatan donor darah merupakan bagian dari komitmen BCA untuk mendukung pendidikan yang membentuk karakter generasi berempati dan berdaya.
Hingga kini, BCA berhasil menghimpun lebih dari 1.700 kantong darah dari kegiatan di kantor pusat dan cabang di berbagai wilayah. Secara keseluruhan, BCA bersama PMI telah mengumpulkan lebih dari 15.800 kantong darah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami berharap langkah kecil hari ini dapat menjadi inspirasi bagi terciptanya masyarakat yang lebih peduli dan berdaya di masa depan,” tutup Hera.
Sumber: Tempo.com
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com










