kasus DBD semakin meningkat hampir sebanyak 131 ribu kematian
kasus DBD sekarang sudah menghanti masyarakat di dunia yang dapat mengancam jiwa demam berdarah dengue (DBD) pada tanggal 28 Oktober 2025 kementerian kesehatan (kemenkes) mencatat hampir sebanyak 131.393 kasus sebanyak 544 kematian akibat DBD terutama di seluruh tanah air.
hasil membuktikan bahwa penyakit Demam berdarah ini masih mengahanti masyarakat sekiatr karena ancaman nya tidak main-main maka dari itu untuk seluruh masyarakat tetap harus waspada yang berkelanjan, dikutip dari pelaksana Harian dari Direktur penyakit menular dari kemnkes RI, prima Yosephine saat hadir pada briefing urgensi kepemimpinan Indonesia terus berjuang untuk melawan Dengeu” yang digelar Takeda Takeda Pharmaceuticals dan Kemenkes, di Jakarta, Minggu (2/11).
Kemenkes ksehatan mengungkapkan agar tetap berkembang untuk mencapai Target nasional global zero Dengueu Deaths 2030 Namun rima menegaskan Tujuan ini hanya dapat diwujudkan melalui kerja sama dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, kalangan akademisi, komunitas, dan dunia usaha.
Risiko berat pada pasien dewasa dan komorbid
penasihat Satgas Imunisasi PAPDI, Samsuridjal Djauzi menginfokan penyakit demam berdarah tidak hanya menyerang pada usia anak-anak saja tetapi juga menyerang orang dewasa maka itu wajib memwaspadain ya dan memiliki penderiat penyerta.
Ia menuturkan bahwa infeksi dengue memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas kerja. Berdasarkan studi terhadap 45 karyawan pada periode 2018–2020, diketahui bahwa penderita dengue rata-rata tidak masuk kerja selama enam hari, dan dua dari tiga di antaranya masih merasakan kelelahan selama beberapa minggu setelah dinyatakan sembuh.
jika ada yang memgalami terjadinya demam berdarah semakin bertambah secara signifikan, “ujar Sansuridjal.
Hasil dari kemenkes juga membuktikan selama tujuh tahun terakhir seorang anak usia 5-14 tahun Secara konsisten menjadi penyumbang terbesar kasus kematian akibat dengue, dengan proporsinya mencapai hingga 41 persen pada tahun 2025.
Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Hartono Gunardo mengatakan bahwa anak-anak menajdi salah satu bagian yang dapat terserang penyakit demam berdarah ujarnya.
tahun 2024 hampir sebanyak 43 persen kasus demam berdarah yang mneyerang anak usia di bawah 14 tahun dan banyak mengalami kematian akibat kasus DBD pada usia anak 5-14 tahun,”ujarnya. hartono menegaskan pada fase DBD demam berdarah terjadi pada hari ke-4 hingga ke-5 demam berdarah.
Ia menjelaskan bahwa turunnya demam pada hari keempat tidak berarti pasien telah benar-benar sembuh. Orang tua harus tetap waspada jika anak terlihat lemas, pucat, memiliki kaki yang terasa dingin, atau mengalami nyeri perut hebat, dan segera membawanya ke fasilitas kesehatan.
Ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini belum tersedia obat khusus untuk mengobati dengue. Oleh karena itu, pencegahan menjadi langkah paling efektif, melalui penerapan program 3M Plus, menjaga kebersihan lingkungan, serta pemberian vaksin kepada anak berusia empat tahun ke atas yang memenuhi kriteria.











