Waspada Cuaca Ekstrem! Hujan Lebat dan Angin Kencang Diprediksi Terjadi di November

Last Updated: 7 November 2025By Tags:

Memasuki bulan November, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Curah hujan tinggi disertai angin kencang, petir, dan potensi banjir diperkirakan akan meningkat seiring dengan masuknya sebagian besar wilayah Indonesia ke puncak musim hujan.

Menurut analisis BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan pada akhir Oktober hingga awal November 2025. Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi — bahkan di beberapa wilayah bisa melebihi 150 mm per hari — yang dapat memicu banjir, longsor, serta pohon tumbang. Wilayah yang paling berisiko antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, dan sebagian wilayah Sulawesi.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem kali ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa fenomena atmosfer aktif, termasuk sirkulasi siklonik di Samudra Hindia serta aktivitas gelombang atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO) dan Rossby yang memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

Baca Juga

Oktober Basah: Kenapa Setiap Cuci Motor Selalu Hujan?

Selain itu, fenomena La Niña lemah juga masih berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan, meski tidak sekuat tahun-tahun sebelumnya. Dengan kondisi atmosfer yang dinamis, peluang terjadinya hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang menjadi lebih besar.

BMKG juga mencatat keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi yang terbentuk di perairan barat daya Lampung turut mempengaruhi pola cuaca di Indonesia. Siklon ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin permukaan serta potensi gelombang tinggi di perairan barat Sumatra dan selatan Jawa.

Selain itu, sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia memperkuat aliran massa udara lembap dari lautan menuju daratan, memicu pertumbuhan awan konvektif di pesisir barat Sumatra, Jawa, dan sebagian Kalimantan. Akibatnya, hujan deras disertai petir menjadi fenomena yang lebih sering terjadi selama periode ini.

BMKG mengimbau masyarakat agar lebih siaga menghadapi perubahan cuaca yang cepat. Warga di daerah rawan banjir disarankan untuk memastikan saluran air tetap bersih, memperkuat struktur rumah, dan menyiapkan perlengkapan darurat seperti senter, obat-obatan, dan nomor kontak evakuasi.

Khusus bagi nelayan dan pengguna jasa transportasi laut, BMKG memperingatkan agar mewaspadai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai 2–4 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia bagian selatan dan timur.

“Kesigapan dan kolaborasi antarinstansi menjadi kunci dalam menghadapi musim hujan tahun ini. Kami mendorong masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca melalui kanal resmi InfoBMKG,” tulis BMKG dalam siaran persnya.

Musim hujan tahun ini diprediksi menjadi salah satu yang cukup dinamis, dengan intensitas curah hujan yang bervariasi di setiap wilayah. Namun dengan kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik antara pemerintah, lembaga kebencanaan, serta masyarakat, dampak negatif cuaca ekstrem dapat diminimalisir.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tidak lengah. Tetap waspada, perbarui informasi cuaca setiap hari, dan pastikan lingkungan sekitar tetap aman dan bersih agar terhindar dari risiko bencana di tengah musim hujan yang kini tengah mencapai puncaknya.

Sumber : BMKG

Berita selengkapnya bisa anda kunjungi aruna9news.com

Leave A Comment