Polisi dan Kominfo Blokir Situs yang Diduga Picu Ledakan SMA 72, Laptop Pelaku Diselidiki

Last Updated: 12 November 2025By Tags: , , ,

Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan memblokir sejumlah situs yang diduga menjadi sumber inspirasi siswa dalam aksi peledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Roberto Pasaribu, menyatakan langkah ini dilakukan setelah Densus 88 Antiteror Polri melaporkan adanya situs-situs berisi konten kekerasan yang sempat diakses oleh terduga pelaku.

“Pihak kami sudah berkoordinasi dengan Komdigi, tepatnya dengan Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, untuk melakukan pembatasan atau pemblokiran terhadap situs-situs tersebut,” jelas Roberto, Rabu (12/11).

Selain memblokir situs, penyidik juga menelusuri aktivitas digital pelaku, termasuk situs dan platform apa saja yang pernah diakses. “Kami akan memaparkan data digital device yang ditemukan, termasuk apa saja yang dipelajari, dikunjungi, atau disebarkan oleh yang bersangkutan,” tambahnya.

Dalam pengembangan kasus ini, polisi juga berhasil menemukan satu unit laptop milik terduga pelaku. Sebelumnya, perangkat itu sempat tidak berada di tangan pelaku, namun kini sudah diamankan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan diserahkan kepada penyidik siber untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.

“Saat ini laptop tersebut sedang dianalisis oleh tim digital forensik guna mengetahui situs-situs apa saja yang pernah diakses dan konten apa yang disimpan,” ungkap Roberto.

Pemeriksaan juga meliputi seluruh media online dan situs yang diikuti oleh pelaku, guna mengidentifikasi kemungkinan keterlibatan dalam forum atau komunitas digital yang mendukung kekerasan.

Diketahui, ledakan terjadi di area masjid SMA Negeri 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, bertepatan dengan kegiatan salat Jumat. Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun sebanyak 96 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Menurut hasil penyelidikan Densus 88, pelaku diduga mulai tertarik dengan konten kekerasan karena perasaan tertindas dan dendam. Dari penelusuran digital, siswa tersebut ternyata juga aktif mengikuti komunitas daring yang mengagungkan pelaku aksi kekerasan di luar negeri.

Setidaknya terdapat enam pelaku aksi kekerasan luar negeri yang menjadi inspirasinya, yakni Eric Harris, Dylan Klebold, Dylann Storm Roof, Alexandre Bissonnette, Vladislav Roslyakov, dan Brenton Tarrant. Nama-nama tersebut bahkan ditemukan tertulis pada senjata mainan yang dibawa pelaku saat kejadian.

sumber: CNN News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment