7 Cara Mengobati Luka Berair agar Cepat Kering
Luka gores pada kulit biasanya dianjurkan untuk ditutup dengan perban, namun terkadang luka mengeluarkan cairan selama proses penyembuhan. Menurut Cleveland Clinic, kondisi ini disebut serous drainage, yaitu keluarnya cairan bening atau kekuningan yang menandakan jaringan kulit sedang memperbaiki diri.
Meski normal, luka yang terus-menerus mengeluarkan cairan secara berlebihan bisa menjadi tanda infeksi. Karena itu, penting mengetahui cara merawat luka berair agar cepat kering dan tidak menimbulkan masalah baru.
1. Cuci luka dengan air mengalir
Membersihkan luka adalah langkah utama agar luka cepat kering. Bilas dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan menurunkan risiko infeksi.
Mayo Clinic menyarankan agar tidak mengoleskan sabun langsung ke luka karena dapat mengiritasi kulit. Jika ada kotoran yang sulit diangkat, gunakan pinset steril yang telah dibersihkan dengan alkohol. Hindari penggunaan hydrogen peroxide atau iodine karena dapat merusak jaringan kulit dan memperlambat penyembuhan.
2. Oleskan salep antibiotik atau petroleum jelly
Setelah luka benar-benar bersih, oleskan salep antibiotik atau petroleum jelly tipis-tipis. Cara ini membantu menjaga kelembapan luka sehingga proses regenerasi kulit lebih optimal dan risiko terbentuknya bekas luka berkurang.
Jika muncul reaksi alergi seperti ruam, hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
3. Gunakan gel aloe vera
Gel lidah buaya memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang membantu mempercepat penyembuhan. Healthline menyebutkan bahwa aloe vera dapat mempercepat regenerasi jaringan serta meredakan nyeri.
Oleskan gel aloe vera murni beberapa kali dalam sehari untuk hasil yang lebih efektif.
4. Oleskan madu tipis-tipis
Madu dikenal sebagai bahan alami yang efektif untuk merawat luka karena sifat antibakterinya. Cukup oleskan madu murni secara tipis pada permukaan luka, lalu tutup dengan perban steril.
Madu membantu mencegah infeksi sekaligus menjaga kelembapan area luka agar lebih cepat mengering.
5. Gunakan pasta kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang bersifat antimikroba dan anti-inflamasi. Menurut Medical News Today, kamu dapat membuat pasta kunyit dari bubuk kunyit dan sedikit air, lalu mengoleskannya pada luka.
Meski penelitian pada manusia masih terbatas, kunyit kerap digunakan sebagai perawatan alami untuk membantu mempercepat penyembuhan.
6. Aplikasikan minyak kelapa
Minyak kelapa mengandung monolaurin, asam lemak dengan sifat antimikroba. Mengoleskannya secara rutin dapat menjaga kelembapan kulit dan menurunkan risiko infeksi.
Gunakan minyak kelapa beberapa kali sehari agar proses penyembuhan berlangsung lebih cepat.
7. Gunakan vitamin E topikal
Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat membantu memperbaiki jaringan kulit. Mengoleskan minyak atau krim vitamin E dapat mempercepat penyembuhan luka berair sekaligus meminimalkan munculnya bekas luka.
Kapan perlu ke dokter?
Selalu jaga luka tetap bersih dan hindari menyentuh atau menggaruk area yang terluka. Jika luka menunjukkan tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri hebat, atau keluar nanah, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
sumber: CNN News
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com











