Universitas Esa Unggul dan KPI Gelar Ekspos Indeks Kualitas Program Siaran Televisi 2025

Last Updated: 20 November 2025By

 

Esaunggul.ac.id, Dalam upaya meningkatkan standar kualitas program siaran televisi di Indonesia, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menggelar acara ekspos Indeks Kualitas Program Siaran Televisi (IKPSTV) Tahun 2025 di Kemala Ballroom Universitas Esa Unggul pada 20/11/2025.  Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, menggabungkan partisipasi luring di kampus Universitas Esa Unggul dan daring melalui platform konferensi digital.  Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait industri penyiaran dan regulator media di Indonesia.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan laporan dari Amin Shabana selaku PIC Indeks Kualitas Program Siaran Televisi.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Esa Unggul, Dr. Rilla Gantino, SE, Ak., MM., yang mewakili Rektor, menyambut hangat seluruh peserta.

Dalam sambutannya, Dr. Rilla Gantino menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dengan regulator penyiaran. “Kami di Universitas Esa Unggul sangat bangga dapat berkolaborasi dengan KPI dalam menghadirkan Indeks Kualitas Program Siaran Televisi. Ini adalah bentuk kontribusi nyata kampus dalam meningkatkan kualitas konten siaran yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan mencerdaskan masyarakat,” ujarnya.

Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kerja sama dengan Universitas Esa Unggul. “IKPSTV 2025 ini merupakan instrumen penting untuk mengukur dan mendorong peningkatan kualitas program siaran televisi di Indonesia. Kami membutuhkan kolaborasi dengan dunia akademis untuk memastikan penilaian yang objektif dan berbasis riset,” kata Ubaidillah.

Sementara itu, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Fifi Aleyda Yahya, menyampaikan keynote speech sebagai pembicara utama.

Dalam paparannya, Fifi Aleyda Yahya menggarisbawahi peran strategis televisi sebagai media massa yang masih memiliki jangkauan luas di Indonesia. “Di era digital ini, televisi tetap menjadi medium penting yang diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, kualitas konten siaran harus terus ditingkatkan agar sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang semakin kritis,” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan momen penting dalam acara ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KPI dengan ASPIKOM, serta penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara KPI dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul. Kedua kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara regulator, akademisi, dan praktisi komunikasi.

Andi Andrianto dari Tim Litbang KPI Pusat kemudian memaparkan hasil Indeks Kualitas Program Siaran Televisi, diikuti dengan konferensi pers yang dipandu Ubaidillah dan Amin Shabana.

Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bertema “Brand Safety Dalam Program Siaran Berkualitas” yang menghadirkan perspektif komprehensif dari berbagai pihak.

Dr. Halomoan Harahap, M.Si dari Universitas Esa Unggul menyampaikan sudut pandang akademisi, sementara Gunawan Hutagulung, Direktur Pos dan Penyiaran Direktorat Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, menjelaskan posisi regulator.

Representasi industri penyiaran dihadirkan oleh BTV yang mewakili program infotainment dan MNCTV yang mewakili program sinetron. Nurdiana B. Darus, Ketua APINA (Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia), memberikan perspektif pengiklan, dengan Nielsen hadir sebagai penanggap. Diskusi dipandu oleh Tim Litbang dalam suasana formal dengan dresscode batik.

Acara ini menegaskan komitmen bersama dunia akademis, regulator, industri penyiaran, dan pengiklan dalam menciptakan ekosistem penyiaran yang berkualitas dan bertanggung jawab di Indonesia.

Leave A Comment