Murid SD di Pekanbaru Meninggal Diduga Akibat Bullying, Disdik Lakukan Penyelidikan

Seorang siswa laki-laki berinisial MAR dari SD Negeri 108 Pekanbaru, Riau, dilaporkan meninggal dunia dan diduga menjadi korban perundungan (bullying). Dugaan ini kini tengah ditelusuri oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Pekanbaru, Masykur Tarmizi, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima laporan awal terkait dugaan perundungan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa hasil investigasi belum dapat dipublikasikan karena masih memerlukan tambahan keterangan dari berbagai pihak.
“Kami sudah mendapatkan informasi awal, tetapi belum bisa menarik kesimpulan. Ada beberapa keterangan tambahan yang harus kami kumpulkan terlebih dahulu,” ujar Masykur usai pertemuan tertutup di SDN 108 Pekanbaru, Senin (24/11).
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu menghadirkan kepala sekolah, sejumlah guru, komite, serta orang tua MAR.
Masykur menjelaskan bahwa sekolah sebenarnya memiliki Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang bertugas menangani kasus-kasus kekerasan maupun perundungan. Ia memastikan satgas tersebut sudah bekerja sesuai prosedur.
Meski demikian, ia belum dapat memastikan bentuk perundungan apa yang kemungkinan diterima korban hingga menyebabkan meninggal dunia. Termasuk soal potensi sanksi bagi pihak yang terlibat, Masykur menegaskan bahwa semuanya masih dalam proses pendalaman.
“Kita tidak ingin informasi berkembang tanpa kejelasan. Semua keterangan sedang kami kumpulkan dan belum bisa disimpulkan saat ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa proses pertemuan dengan pihak sekolah dan orang tua juga memberikan banyak masukan untuk perbaikan sistem pendidikan dan keamanan siswa di Pekanbaru ke depannya.
MAR dilaporkan meninggal pada Minggu (23/11) dini hari. Orang tuanya menyebut bahwa korban sempat mendapat perawatan medis sejak kejadian yang diduga terjadi pada 13 November.
sumber: CNN News
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com











