Tetap Aktif dan Batasi Makanan Tinggi Kalori untuk Cegah PCOS

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) kini menjadi salah satu penyebab gangguan kesuburan yang banyak dialami perempuan. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah IVF Center, Gita Pratama, menyebut perubahan gaya hidup turut berperan dalam meningkatnya kasus PCOS.
“PCOS merupakan salah satu penyebab utama gangguan ovulasi, dan kondisinya sering kali diperburuk oleh kebiasaan sehari-hari,” ujar Gita dalam acara Peran Histeroskopi dalam Penanganan Infertilitas di Jakarta, 19 November 2025.
Menurut Gita, terdapat dua faktor gaya hidup yang paling berkontribusi terhadap munculnya PCOS, yakni minimnya aktivitas fisik dan pola makan tinggi kalori.
1. Gaya Hidup Sedentari
Gita menjelaskan, gaya hidup sedentari atau kurang bergerak kerap terjadi pada banyak perempuan, terutama pekerja kantoran yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan duduk di depan komputer. Kondisi serupa juga terlihat saat seseorang lebih sering duduk saat berkendara maupun ketika memilih beristirahat tanpa aktivitas selama berjam-jam di rumah. Kebiasaan kurang gerak ini secara perlahan dapat memicu peningkatan berat badan hingga obesitas. Ketika obesitas terjadi, risiko resistensi insulin ikut meningkat.
“Resistensi insulin akan merangsang produksi hormon androgen yang berlebihan sehingga siklus menstruasi terganggu dan gejala seperti jerawat dan pertumbuhan rambut berlebih menjadi lebih parah,” jelas Gita. Kondisi ini kemudian dapat mengarah pada PCOS.
2. Pola Makan Tinggi Kalori
Selain kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak seimbang juga memperbesar risiko PCOS. Konsumsi makanan tinggi kalori, sarat karbohidrat sederhana, serta kaya pemanis dapat memperburuk kondisi metabolisme tubuh.
“Asupan nutrisi yang tidak sesuai membuat pasien PCOS lebih mudah mengalami kenaikan berat badan yang signifikan,” kata Gita. Kenaikan berat badan tersebut kembali berujung pada resistensi insulin, yang kemudian berdampak langsung pada kesuburan.
Dampak pada Kesehatan Reproduksi
Gabungan gaya hidup minim gerak dan pola makan tinggi kalori disebut memperparah gejala PCOS. “Pasien cenderung makin sulit mendapatkan siklus haid yang normal. Bagi mereka yang sudah menikah, kondisi ini dapat menyulitkan proses kehamilan,” ujarnya.
Kelebihan berat badan menjadi salah satu penghambat utama regulasi hormon dan ovulasi, sehingga peluang untuk hamil dapat menurun. Gita menegaskan bahwa perubahan gaya hidup menjadi salah satu langkah utama yang perlu dilakukan pasien PCOS.
“Pengaturan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik adalah kunci dalam mengendalikan gejala serta meningkatkan kesehatan reproduksi,” tuturnya.
Sumber: Tempo.com
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com











