Viral Tren Sehat ‘3×3 Before 12 PM’, Benarkah Efektif?

Belakangan ini media sosial, khususnya TikTok, diramaikan dengan tren gaya hidup sehat bernama ‘3×3 before 12 pm’. Banyak yang penasaran karena rutinitas pagi ini disebut dapat meningkatkan energi dan membuat tubuh lebih bugar sepanjang hari.
Tren ini pertama kali diperkenalkan oleh kreator kebugaran Abbie Overtuf. Ia mengklaim rutinitas tersebut mampu membuat tubuh lebih sehat, membantu menurunkan berat badan, hingga meningkatkan rasa bahagia.
“Ini adalah rutinitas yang sudah saya jalani bertahun-tahun dan membantu ratusan wanita mencapai berat badan ideal,” ungkap Overtuf kepada Fox News. Ia menambahkan bahwa rutinitas ini cocok untuk wanita dengan aktivitas padat yang ingin tetap sehat.
Apa itu ‘3×3 before 12 pm’?
Rutinitas ini terdiri dari tiga aktivitas yang harus dilakukan sebelum pukul 12 siang:
-
3.000 langkah
-
30 gram protein
-
1/3 kebutuhan cairan harian (sekitar 4–5 gelas air)
Ahli gizi holistik Robin DeCicco menilai tren ini cukup menarik karena mendorong masyarakat lebih sadar menjalani kebiasaan sehat.
Sebagai contoh, penelitian dalam The Lancet menunjukkan bahwa 7.000 langkah per hari dapat memberikan manfaat kesehatan yang hampir sama dengan 10.000 langkah. Dengan memulai pagi dengan 3.000 langkah, seseorang sudah mencapai hampir setengah dari target tersebut.
Selain itu, sarapan tinggi protein terbukti membantu menstabilkan gula darah, menjaga energi, mendukung metabolisme, dan menjaga massa otot. Asupan air yang cukup pun berhubungan dengan fungsi kognitif, memori, serta suasana hati yang lebih baik.
Namun, Apakah Tren Ini Berdasarkan Bukti Ilmiah?
Meski terlihat menjanjikan, sejumlah pakar masih mempertanyakan dasar ilmiah rutinitas ini. Profesor Todd Miller, ahli kesehatan olahraga, menyebut bahwa tren tersebut merupakan konsep yang terlalu disederhanakan.
“Orang memang suka panduan yang terstruktur seperti ini,” ujarnya kepada Prevention. Namun ia menegaskan, hanya target 30 gram protein yang memiliki bukti ilmiah kuat.
“Jumlah langkah dan konsumsi air dalam rutinitas itu pada dasarnya acak dan tidak didukung penelitian yang memadai,” tegas Miller.
sumber: CNN News
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com











