Semut di Makanan: Ancaman Bakteri yang Perlu Diwaspadai

Apakah makanan yang sudah disemuti masih aman dimakan? Banyak orang pernah lupa menutup makanan, lalu mendapati makanan tersebut sudah dipenuhi semut. Karena tampilannya masih normal, sebagian memilih tetap memakannya. Namun, benarkah makanan yang dihinggapi semut aman dikonsumsi?
Menurut penelitian, semut dapat membawa lebih dari 20 jenis bakteri, termasuk bakteri berbahaya yang bisa memicu infeksi saluran pencernaan, keracunan makanan, dan diare. Beberapa jenis semut rumahan bahkan berpotensi membawa bakteri seperti Salmonella, Staphylococcus aureus, dan E. coli, yang semuanya dapat menyebabkan penyakit serius jika masuk ke tubuh manusia.
Masalahnya, makanan yang terkontaminasi bakteri tidak selalu menunjukkan perubahan pada bentuk, aroma, atau rasa. Artinya, meski terlihat normal, makanan tersebut bisa saja sudah mengandung banyak kuman.
Dari mana bakteri itu berasal?
Semut dapat berjalan melewati berbagai tempat yang kotor sebelum mencapai makanan. Di sepanjang jalurnya, tubuh semut bisa membawa bakteri dan kotoran yang kemudian berpindah ke makanan. Kondisi ini memungkinkan bakteri berkembang biak dengan cepat.
Sebuah video tentang bahaya semut yang diunggah oleh akun @kliniksalamhomecare menjadi viral dan memicu banyak komentar. Meski begitu, sebagian besar warganet justru menanggapi dengan santai dan menganggap hal tersebut tidak masalah. “Kata mamah, ‘ga apa-apa, vitamin S… vitamin semut’,” tulis akun @nng_pch*.
Sumber: Okezone.com
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com











