7 Destinasi Hits Bengkulu yang Lagi Viral: Dari Paralayang sampai Canyoneering!

Bengkulu, provinsi yang dikenal dengan julukan Bumi Merah Putih, berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan dan memiliki beragam destinasi wisata yang tengah populer di media sosial. Selain tempat-tempat bersejarah seperti Benteng Marlborough, daerah ini juga menawarkan banyak pilihan wisata akhir tahun—mulai dari lokasi yang memacu adrenalin hingga tempat ramah keluarga.
Bengkulu turut menyediakan beragam paket wisata lengkap yang cocok untuk liburan bersama teman maupun keluarga. Berikut rangkuman destinasi hits dan viral yang bisa menjadi rekomendasi untuk menghabiskan waktu liburan atau masa cuti.
1. Paralayang di Danau Mas Harun Bastari
Danau Mas Harun Bastari berada di Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang Lebong, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Danau seluas 75 hektar ini dikenal dengan pulau kecil berbentuk huruf C di tengahnya. Jaraknya sekitar 95 km dari Kota Bengkulu dan hanya 32 km dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Dulunya, wisatawan hanya bisa berkeliling danau menggunakan kapal. Kini, pengunjung dapat menikmati wahana paralayang sambil menyaksikan panorama Danau Bastari dan Bukit Kaba dari udara. Wisata paralayang ini menjadi salah satu upaya memajukan pariwisata di Rejang Lebong.
Beberapa pemandu menyediakan jasa paralayang dengan tarif berbeda, sudah termasuk asuransi, dokumentasi, dan transportasi dari titik pendaratan.
2. Bukit Kaba
Tak jauh dari Danau Bastari, terdapat Bukit Kaba yang menjadi favorit pecinta pendakian. Gunung berapi ini berlokasi di Desa Sumber Urip, Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, dengan ketinggian sekitar 1.938 mdpl.
Selama pendakian, wisatawan akan disuguhi pemandangan alam menakjubkan, termasuk dua kawah berwarna hijau serta putih kecokelatan. Untuk pemula, tersedia dua jalur: jalur tanah dan jalur aspal, meski beberapa bagian aspal mengalami kerusakan.
3. Pintu Rimba Hutan Madapi
Hutan Madapi terletak di Dusun Karang Anyar, Desa Pal VII, Kecamatan Bermani Ulu Raya, dan berada dalam pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Tempat ini memiliki area parkir luas serta deretan spot foto berlatar pepohonan tinggi yang rindang.
Nama “Madapi” merupakan akronim dari Mahoni, Damar, dan Pinus—tiga jenis pohon yang mendominasi kawasan tersebut. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, tetapi tetap diwajibkan menjaga kebersihan.
4. Sepit Kancing
Sepit Kancing berlokasi di Sukarami, Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan. Tempat ini sering disebut sebagai “Green Canyon versi Bengkulu” karena keindahan aliran Sungai Air Bekenang yang diapit batu cadas raksasa. Airnya sangat jernih, menambah daya tariknya untuk berfoto.
Akses menuju lokasi mengharuskan pengunjung berjalan kaki sekitar 30 menit melewati kebun kopi warga. Motor harus diparkir di pondok sebelum kebun, sehingga disarankan menggunakan kunci ganda.
5. D’leBAR FARM
Berjarak sekitar 40 menit dari Kota Bengkulu, D’leBAR FARM merupakan destinasi ramah keluarga yang berlokasi di Datar Lebar, Taba Penanjung, Bengkulu Tengah. Tiket masuknya hanya Rp15.000.
Di sini terdapat banyak spot foto, udara yang sejuk, area glamping, kebun buah, hingga mini zoo dengan koleksi kelinci, marmut, merpati, kalkun, dan kambing. Pengunjung juga dapat melihat madu trigona langsung dari sarangnya. Fasilitas seperti kolam renang, playground, dan aula membuat tempat ini cocok untuk rekreasi keluarga.
6. Pantai Sungai Suci
Pantai Sungai Suci menawarkan pemandangan jembatan gantung yang menghubungkan daratan utama dengan pulau kecil di depannya. Berlokasi di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, destinasi ini terkenal memiliki panorama mirip Tanah Lot, Bali.
Jaraknya hanya sekitar 1,5 km dari Kota Bengkulu. Dengan tiket sebesar Rp5.000, pengunjung bisa menyeberangi jembatan setinggi 6–7 meter dan menikmati pemandangan Samudera Hindia.
7. Canyoneering di Belitar Seberang
Bagi pecinta adrenalin, Desa Belitar Seberang (Belirang), Kecamatan Sindang Kelingi, adalah tempat yang wajib dikunjungi. Pengunjung dapat merasakan pengalaman canyoneering di Air Terjun Tri Sakti (85 m) dan Air Terjun Puspa Dewi (120 m).
Dari basecamp, wisatawan diantar menggunakan mobil offroad menuju lokasi. Setelah diberi pengarahan dan pemanasan, peserta akan menuruni air terjun menggunakan teknik rappelling. Fotografer di lokasi siap mengabadikan momen dari awal hingga akhir.
Ketenangan menjadi kunci keberhasilan saat menuruni air terjun agar pengalaman lebih aman dan menyenangkan.
sumber: detikSumbagsel
berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com











