Bebas visa Ini Alasan Afrika Selatan Layak Masuk Bucket List Kamu

Bebas visa ke Afrika Selatan akhirnya resmi diberlakukan bagi warga negara Indonesia. Kesempatan liburan ke Cape Town yang ikonik hingga merasakan safari di Kruger National Park kini terasa semakin mudah dijangkau. Namun, benarkah proses masuknya benar-benar sesederhana itu?
Kebijakan bebas visa timbal balik tersebut diumumkan oleh Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, dalam forum Indonesia-Afrika CEO Forum di Johannesburg pada Jumat Respons traveler Indonesia pun beragam—ada yang sangat antusias, namun juga ada yang justru memberi peringatan keras agar berpikir dua kali sebelum berlibur ke sana.
Aris, seorang kreator konten perjalanan, menjadi salah satu yang bersemangat menyambut kabar ini. Saat dihubungi detikTravel, ia mengaku langsung mencari informasi tambahan dan memantau tiket promo.
“Bebas visa ini menarik banget. Begitu dengar beritanya, aku langsung cari promo ke Afrika Selatan. Beberapa temanku sudah ke sana dan cerita soal safari serta penginapannya yang seru,” kata Aris.
Setelah melakukan riset singkat, Aris semakin tertarik menyiapkan rencana perjalanan. Ia mengecek rute wisata, perkiraan biaya, hingga pengalaman traveler lain. Menurut perhitungannya, liburan ke Afrika Selatan kemungkinan membutuhkan bujet sekitar Rp 30 juta, terutama jika ingin merasakan pengalaman menginap di area safari yang harganya relatif mahal.
“Awalnya aku membayangkan Afrika Selatan itu gersang atau sangat panas. Tapi setelah baca-baca, ternyata banyak destinasi menarik—mulai dari kota tua, museum, sampai wisata safari. Setelah dihitung, perkiraannya sekitar Rp 30 juta,” ujarnya.
Berbeda dari Aris, penulis perjalanan Trinity Traveler—yang dikenal lewat seri The Naked Traveler—punya sudut pandang jauh lebih kritis. Ia pernah berkunjung ke Afrika Selatan sekitar tahun 2010 dan mengaku mengalami banyak kejadian tidak menyenangkan. Karena itu, meski bebas visa, ia tetap tidak menyarankan orang untuk berlibur ke sana, terutama solo traveler.
“Ini negara yang paling bikin aku merasa tidak aman. Harassment tinggi, pengemisnya agresif. Pernah waktu makan di restoran, ayamku direbut begitu saja. Bahkan hostel tempatku menginap pakai jeruji besi demi keamanan,” kenangnya.
Menurut Trinity, kondisi tersebut tidak banyak berubah. Temannya yang baru pulang dari Afrika Selatan pun menyampaikan hal serupa—situasinya masih dianggap menegangkan.
Meski demikian, ia tak menampik bahwa pemandangan alam Afrika Selatan sangat mengesankan. Ia mengingat pengalaman mengunjungi Table Mountain, Victoria Harbor, hingga taman nasional yang indah. Bahkan, ia pernah berenang untuk melihat hiu putih besar—momen yang sangat membekas.
Akan tetapi, merujuk pada pengalaman pribadi dan cerita traveler lainnya, Trinity tetap tidak menyarankan wisatawan untuk melakukan perjalanan solo ke Afrika Selatan karena faktor keamanan yang menurutnya belum membaik.
sumber: detikTravel
berita selengkapnya bisa anda lihat di aruna9news.com











