Universitas Esa Unggul Kembangkan Aplikasi Mobile untuk Deteksi Dini Kanker Kulit di Muara Angke

Last Updated: 24 Desember 2025By

Esaunggul.ac.id Tim peneliti dari Universitas Esa Unggul berhasil mengembangkan sebuah aplikasi mobile inovatif yang dirancang untuk membantu deteksi dini kanker kulit sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan kulit. Aplikasi ini telah diuji coba di kawasan pesisir Muara Angke, Jakarta Utara.

Penelitian ini dipimpin oleh Popong Setiawati, S.Kom., M.Kom. dari Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, dengan anggota tim yang terdiri dari Gerry Firmansyah, S.Kom., M.Kom. (Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer), Dr. Dwi Nurmawaty, S.KM., M.Kes. (Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan), Andriyanti Asianto, S.Kom., M.Kom. (Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer), serta lima mahasiswa Program Sarjana Teknik Informatika: Raynaldi Sandy, Alnino Dio Putera, Aurel Elviolita Putri, Alandrian Surya Tantra, dan Syafika Zalfanissa Dila.

Penelitian yang melibatkan kolaborasi lintas fakultas ini dilatarbelakangi oleh tingginya paparan radiasi ultraviolet di wilayah pesisir dan terbatasnya akses layanan kesehatan yang sering menyebabkan keterlambatan deteksi kanker kulit.

“Kami melihat kebutuhan mendesak untuk menyediakan solusi teknologi yang dapat membantu masyarakat pesisir, khususnya di Muara Angke, dalam melakukan deteksi dini masalah kesehatan kulit. Wilayah ini dipilih karena aktivitas luar ruangan yang tinggi membuat penduduknya lebih rentan terhadap paparan sinar UV berlebihan,” ungkap Popong Setiawati selaku Ketua Tim Peneliti.

Aplikasi ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) berbasis Convolutional Neural Network (CNN) dengan arsitektur ResNet50. Sistem dirancang menggunakan pendekatan edge-cloud computing untuk mengatasi keterbatasan komputasi perangkat mobile.

“Kami mengintegrasikan model CNN yang telah dilatih ke dalam aplikasi berbasis Flutter dengan infrastruktur Google Cloud. Ini memungkinkan analisis gambar secara real-time dengan akurasi tinggi,” jelas Popong Setiawati.

Ia menambahkan, “Yang membedakan aplikasi kami adalah pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada teknologi deteksi, tetapi juga pada edukasi kesehatan kulit untuk masyarakat. Kami ingin aplikasi ini menjadi jembatan antara teknologi canggih dengan kebutuhan nyata masyarakat.”

Aplikasi ini menawarkan beberapa fitur unggulan:

Pemindaian Kulit: Pengguna dapat mengambil foto lesi kulit menggunakan kamera ponsel atau memilih gambar dari galeri untuk dianalisis

Hasil Klasifikasi: Sistem memberikan hasil klasifikasi dengan skor kepercayaan, membedakan antara lesi jinak dan berpotensi ganas

Riwayat Pemindaian: Pengguna dapat meninjau hasil pemindaian sebelumnya lengkap dengan stempel waktu

Edukasi Kesehatan Kulit: Menyediakan konten edukatif yang mudah dipahami tentang praktik kesehatan kulit dan tips perawatan harian

Tim pengembang menerapkan prinsip desain yang mengutamakan pengguna, dengan fokus pada kesederhanaan, kegunaan, dan interaksi yang jelas. Antarmuka dirancang menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk memastikan konsistensi desain selama implementasi.

“Kami ingin memastikan aplikasi ini mudah digunakan oleh masyarakat umum, termasuk mereka yang tidak terbiasa dengan teknologi digital,” ungkap Popong Setiawati. “Kesederhanaan antarmuka dan kemudahan akses menjadi prioritas utama kami dalam pengembangan aplikasi ini.”

Meskipun menjanjikan, para peneliti menekankan bahwa aplikasi ini dirancang khusus untuk skrining awal dan bukan sebagai alat diagnosis medis. Hasil skrining harus diinterpretasikan sebagai informasi pendukung dan memerlukan konfirmasi lebih lanjut oleh tenaga kesehatan profesional.

“Kami ingin menegaskan bahwa aplikasi ini adalah alat bantu untuk deteksi dini, bukan pengganti pemeriksaan dokter. Tujuan kami adalah mendorong masyarakat untuk lebih proaktif memperhatikan kesehatan kulit mereka dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika menemukan kelainan,” tegas Popong Setiawati.

Beberapa keterbatasan yang diidentifikasi meliputi ketergantungan pada kualitas gambar input (pencahayaan, resolusi kamera, jarak pengambilan gambar) dan kebutuhan koneksi internet untuk inferensi berbasis server.

Penelitian ini didukung oleh Program Hibah Penelitian Internal dan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Esa Unggul. Hasil penelitian lengkap telah dipublikasikan dalam Journal of Technology and Open Source, Vol. 8, No. 2, Desember 2025, dengan DOI: https://doi.org/10.36378/jtos.v8i2.5182

Ke depannya, tim peneliti berencana untuk memperluas fitur aplikasi, mengintegrasikan dataset lokal, meningkatkan efisiensi jaringan, dan melakukan evaluasi berbasis pengguna yang lebih luas untuk lebih meningkatkan efektivitas dan adopsi aplikasi dalam pengaturan dunia nyata.

“Kami berharap aplikasi ini dapat terus berkembang dan digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah-wilayah dengan akses kesehatan yang terbatas. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga kesehatan, akan sangat membantu dalam mewujudkan tujuan tersebut,” pungkas Popong Setiawati.

Rektor Universitas Esa Unggul, Dr. Ir. Arief Kusuma Among Praja, S.T., M.B.A., IPU, ASEAN Eng., memberikan apresiasi tinggi atas inovasi tim peneliti. “Penelitian ini menunjukkan komitmen Universitas Esa Unggul dalam menghasilkan riset yang berdampak langsung bagi masyarakat. Aplikasi deteksi dini kanker kulit ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjawab permasalahan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

“Saya bangga dengan kolaborasi lintas fakultas yang melibatkan dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan solusi inovatif. Ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi universitas yang tidak hanya unggul dalam riset, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,”

Universitas Esa Unggul Merupakan World Class University

Universitas Esa Unggul adalah Perguruan Tinggi Swasta terkemuka dan menjadi salah satu Universitas Swasta terbaik di Indonesia yang memiliki VISI, yaitu Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan yang unggul dalam mutu pengelolaan (proses) dan hasil (output) kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dan memiliki MISI: Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu dan relevan, Menciptakan suasana akademik yang kondusif, Menciptakan pemimpin yang berkarakter dan berdaya saing tinggi.

Universitas Esa Unggul memiliki 10 fakultas yakni, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Desain & Industri Kreatif, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Fisioterapi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan. Esa Unggul memiliki program pembelajaran Kelas Reguler, Kelas Karyawan dan Program Pendidikan Jarak Jauh.

Universitas Esa Unggul terakreditasi unggul berdasarkan SK BAN PT: 2041/SK/BAN-PT/Ak/PT/XI/2024. Universitas Esa Unggul juga meraih peringkat :
3 PTS Terbaik Se-Jakarta
15 PTS Terbaik Se-Indonesia
46 PTN & PTS Terbaik Se-Nasional (Berdasarkan Pemeringkatan UniRank / 4ICU 2025)

Universitas Esa Unggul merupakan satu-satunya Universitas di Indonesia yang di Powerd by Arizona State University (ASU) dalam mewujudkan visinya untuk menjadi world class university, serta menyediakan pendidikan berkualitas bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Dengan semangat “unggul dan berdampak,” Universitas Esa Unggul terus melangkah maju dalam menghasilkan lulusan yang profesional, berintegritas, dan siap menjawab tantangan dunia di masa kini dan masa depan.
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui esaunggul.ac.id – aruna9news.com

 

 

Leave A Comment