Polisi akan menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025. Sistem yang akan digunakan mencakup contraflow dan one way guna memastikan kelancaran lalu lintas.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa penerapan rekayasa lalu lintas one way akan diberlakukan ketika kepadatan jalan tol mencapai 8.000 kendaraan per jam saat arus mudik Lebaran 2025. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers usai rapat lintas sektoral di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta.

Menurut Kapolri, jika volume kendaraan di jalan tol mencapai antara 6.000 hingga 7.000 unit per jam, maka sistem contraflow akan diterapkan. Namun, jika kepadatan melebihi 8.000 kendaraan per jam, maka sistem one way akan diberlakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas.

Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah mengonfirmasi bahwa sistem one way nasional untuk arus mudik Lebaran akan dimulai pada 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB. Jalur ini akan diberlakukan dari Km 70 Cikampek hingga Km 414 Kalikangkung, Semarang. Menurut Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan, sistem ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan kendaraan dari wilayah barat menuju timur.

Selama penerapan one way nasional, jalur A dan B akan difungsikan sepenuhnya bagi kendaraan yang bergerak dari arah barat (Km 70 Cikampek) ke timur (Km 414 Kalikangkung). Sistem ini dijadwalkan berakhir pada 29 Maret 2025 pukul 00.00 WIB.

Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com

Sementara itu, untuk arus balik, sistem one way juga akan diterapkan dari Km 414 Kalikangkung menuju Km 70 Cikampek mulai 3 April 2025 pukul 14.00 WIB dan berlanjut hingga 7 April 2025 pukul 24.00 WIB.

Penerapan rekayasa lalu lintas ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi selama periode mudik dan arus balik Lebaran, sehingga perjalanan masyarakat dapat berlangsung lebih lancar dan aman.