Drama ADARO: Saham Anjlok, Tapi Strategi Bisnis Makin Kece!

Last Updated: 19 Maret 2025By Tags: ,

Yuk, simak rollercoaster saham yang bikin investor dag-dig-dug! Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) kembali mengalami penurunan tajam pada perdagangan Senin (17/3/2025). Bayangkan saja, di sekitar pukul 10.23 WIB, ADRO terpuruk di level Rp 1.780 atau minus 1,66%!

Jatuh Bebas yang Bikin Pusing

Bukan penurunan biasa, saham ADRO bahkan sempat menyentuh Rp 1.775 – titik terendahnya dalam tiga tahun terakhir! Dalam sebulan saja, saham ini ambruk lebih dari 22%. Transaksi juga terbilang ramai dengan 24 juta saham berpindah tangan, frekuensi 7.500 kali, dan nilai transaksi mencapai Rp 43 miliar. Ada apa gerangan?

Ternyata, ‘drama’ ini bermula saat ADRO melepas mayoritas kepemilikannya atas PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), perusahaan batu bara termal. Plot twist dalam strategi bisnis, nih!

Behind the Scene: Transformasi Bisnis yang Ambisius

Jangan buru-buru kabur! Meski sahamnya terpuruk, strategi bisnis ADRO justru makin menarik. Setelah “spin-off” unit batu bara termal melalui AADI, Alamtri (yang dulu bernama Adaro Energy) kini mengubah haluan bisnisnya ke arah yang lebih segar:

  • Batu bara metalurgi dan hilirisasi aluminium via PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
  • Jasa pertambangan melalui PT Saptaindra Sejati (SIS)

Spoiler Alert: Prediksi Kinerja yang Bikin Ngiler

Menurut ramalan para ahli, ADRO diperkirakan akan mencetak laba bersih sebesar US$ 345 juta pada 2025, kemudian meningkat menjadi US$ 495 juta pada 2028. Aluminium bakal jadi bintang utama dengan kontribusi hingga 51%!

“Smelter aluminium berkapasitas 500.000 ton per tahun diperkirakan menyumbang pendapatan sebesar US$ 757 juta pada 2026 dan US$ 1,3 miliar pada 2028, yang mencakup lebih dari setengah pendapatan konsolidasi,” ungkap analis KB Valbury Sekuritas, Laurencia Hiemas.

Duo Jagoan: ADMR dan SIS

Saat ini, ADMR dan SIS menjadi pahlawan pendapatan ADRO:

  • ADMR menyumbang 55% dengan pendapatan US$ 1,2 miliar (naik 6,3% yoy)
  • SIS menyumbang 41% dengan pendapatan US$ 849 juta

Plot Twist: Rekomendasi “BUY” di Tengah Kejatuhan

Menariknya, di tengah perjuangan ADRO melawan gravitasi pasar, KB Valbury Sekuritas justru memberikan rekomendasi BELI dengan target harga Rp 2.300! Ini berarti ada potensi kenaikan yang signifikan dari harga saat ini.

Rekomendasi ini mencerminkan transformasi bisnis perseroan menjadi lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada nilai. Aluminium dan energi terbarukan diprediksi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, didukung oleh neraca keuangan yang solid.

Jadi, apakah kamu akan ikut “panic selling” atau justru melihat ini sebagai kesempatan emas untuk “buy the dip”? Drama ADRO masih akan berlanjut, dan siapa tahu episode selanjutnya bisa menghadirkan kejutan yang menguntungkan!

Sumber : investor.id

Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment