Warren Buffett Tumpuk Rp 5.400 T Cash: Strategi Jitu Hadapi “Badai Trump”?
Si Orang Tua dari Omaha kembali beraksi! Warren Buffett, sang maestro investasi berusia 94 tahun, ternyata sedang duduk manis di atas gunung uang tunai yang fantastis: Rp 5.400 triliun! Apa yang membuat pria yang biasanya doyan “berburu” perusahaan ini tiba-tiba berubah jadi pelit merogoh kocek?
“Simpan Dulu, Belanja Nanti!”
Bayangkan Anda punya teman yang biasanya selalu semangat belanja saat diskon, tapi tiba-tiba menolak keluar rumah meski ada pesta diskon gila-gilaan. Itulah yang terjadi dengan Warren Buffett saat ini!
Dalam surat tahunannya yang ditunggu-tunggu investor global, CEO Berkshire Hathaway ini malah mencetak rekor baru: menyimpan cash terbesar dalam sejarah perusahaannya. US$ 334,2 miliar (sekitar Rp 5.400 triliun) kini menganggur di rekening Berkshire. Padahal, filosofi investasinya selama ini terkenal dengan “Be fearful when others are greedy, be greedy when others are fearful.”
Apa yang membuat sang legenda tiba-tiba main aman?
Trump Effect: Penyebab Buffett Waspada?
Ternyata, si jenius investasi ini sedang memandang waspada kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump. Dalam suratnya, Buffett bahkan berani memberi “PR” pada pemerintahan baru AS dengan mengkritik rencana Trump menaikkan tarif tinggi untuk Kanada, Meksiko, dan China.
“Ini seperti tindakan perang,” tulis Buffett blak-blakan.
Dengan gaya khasnya yang bijak, Buffett menyentil penguasa Gedung Putih: “Uruslah banyak orang yang, tanpa kesalahan mereka sendiri, mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan dalam hidup. Mereka pantas mendapatkan yang lebih baik.”
Buffett “Diet” Saham Apple dan Bank of America
Yang mengejutkan, Buffett sudah empat kuartal berturut-turut melakukan “diet” saham Apple – perusahaan yang selama ini jadi favoritnya. Pada kuartal ketiga 2024, Berkshire melepas sekitar seperempat sahamnya di perusahaan iPhone tersebut.
Bank of America juga tak luput dari aksi jual Buffett. Ia telah meraup lebih dari Rp 157 triliun dari investasi lamanya di bank tersebut. Total, si investor kawakan ini telah melepas saham BoA senilai menggiurkan: Rp 566,77 triliun!
Ekonomi AS Mulai Batuk-batuk?
Jangan kaget kalau tiba-tiba ekonomi AS mulai menunjukkan gejala pilek! Menurut analis Edward Jones, Jim Shanahan, laporan keuangan perusahaan-perusahaan Berkshire sudah memberi sinyal.
“Berkshire menguasai manufaktur, ritel, dan sektor konsumen. Ini bisa jadi cermin kondisi ekonomi global. Dan hasil laporannya tampak lemah, membuat saya khawatir tentang seberapa kuat ekonomi saat ini,” ujar Jim cemas.
Faktanya, 53% dari 189 perusahaan yang dimiliki Berkshire melaporkan penurunan laba pada 2024. Hmm, mencurigakan bukan?
Buffett Masih Mencari “Mangsa”
Meski terkesan pelit, jangan salah sangka! Kakek Buffett bukan sedang menjadi pelit mendadak. Ia tetap siap “berburu” kapan saja harga jadi masuk akal.
Ia memastikan penerusnya, Greg Abel, akan siap bertindak setiap melihat peluang investasi yang signifikan. Ini menunjukkan Buffett hanya sedang menunggu momentum tepat, bukan kehilangan selera berburu.
Jadi, apakah strategi Buffett kali ini akan terbukti jitu? Atau justru kehilangan kesempatan emas? Yang pasti, ketika investor sekaliber Warren Buffett mulai memegang uang tunai dalam jumlah rekor, mungkin sudah waktunya kita semua ikut waspada!
Sumber : katadata.co.id
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com