Untuk Para Pebisnis, Inilah 5 Tren Media Sosial yang Harus Diperhatikan

Last Updated: 2 April 2025By Tags: ,

Mengikuti tren media sosial terbaru menjadi faktor penting bagi bisnis agar tetap kompetitif di era digital yang terus berkembang. Dinamika pasar global yang semakin terkoneksi menuntut pelaku usaha untuk beradaptasi dengan perubahan preferensi dan perilaku konsumen yang berlangsung cepat.

Menurut eMarketer, kawasan Asia Pasifik menjadi wilayah dengan jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia, mencapai 2,3 miliar pengguna. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang lebih pesat dibandingkan rata-rata global, menegaskan posisi Asia Pasifik sebagai pusat jejaring sosial utama.

Di Indonesia, tren serupa juga terlihat, di mana media sosial, kreator konten, serta pengaruh dari teman dan keluarga memainkan peran penting dalam membantu konsumen menemukan dan mengevaluasi produk atau layanan.

Pieter Lydian, Country Director Meta Indonesia, mengungkapkan lima tren media sosial yang harus diperhatikan oleh para pelaku bisnis agar dapat meraih kesuksesan di tahun 2025 yang penuh dinamika:

1. Kecerdasan Buatan (AI) Generatif

Teknologi AI Generatif telah membawa manfaat bagi konsumen maupun bisnis, meningkatkan efisiensi dan kapasitas dalam menciptakan konten serta solusi inovatif.

Lebih dari satu juta pengiklan global telah memanfaatkan fitur AI Generatif Meta untuk pembuatan iklan kreatif, dengan lebih dari 15 juta iklan dibuat hingga Agustus 2024. Solusi berbasis AI, seperti Advantage+ shopping campaigns (ASC), memungkinkan merek memenuhi permintaan pelanggan dengan menampilkan iklan yang lebih personal.

Dengan penggunaan ASC, pengiklan mengalami peningkatan pengembalian investasi iklan (ROAS) sebesar 20% dan menghasilkan rata-rata pendapatan USD 3,47 untuk setiap USD 1 yang dikeluarkan. Bisnis disarankan untuk mulai menguji fitur AI Generatif dalam kampanye pemasaran guna meningkatkan performa iklan.

2. Perpesanan Bisnis

Perpesanan menjadi sarana utama bagi konsumen untuk berinteraksi dengan bisnis, baik dalam hal menanyakan produk, berdiskusi, maupun menyelesaikan transaksi.

Setiap minggu, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia menggunakan Messenger, Instagram, dan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan bisnis. Di Indonesia, hampir 90% pengguna internet mengirim pesan ke bisnis, melampaui rata-rata global sebesar 79,4%.

Generasi Z dan kelompok usia lainnya semakin bergantung pada layanan perpesanan untuk berkomunikasi dengan bisnis. Sebanyak 87% konsumen Indonesia lebih memilih menggunakan perpesanan, sementara 83% menganggapnya sebagai faktor yang meningkatkan kepercayaan terhadap suatu bisnis.

Untuk tetap relevan, perusahaan perlu mengintegrasikan layanan perpesanan ke dalam setiap tahap perjalanan pelanggan, mulai dari interaksi awal hingga menjaga keterlibatan pelanggan dalam jangka panjang.

3. Kreator Konten

Kreator konten kini menjadi bagian penting dalam dunia bisnis, membangun model usaha melalui kolaborasi strategis dengan berbagai merek. Studi Goldman Sachs memprediksi bahwa ekonomi kreator global bisa mencapai USD 480 miliar pada 2027.

Di Indonesia, sebanyak 94% konsumen berinteraksi dengan kreator konten, terutama saat musim liburan. Sebanyak 54% mempercayai rekomendasi kreator, dan 63% mempertimbangkan saran mereka sebelum melakukan pembelian.

Meskipun preferensi konten berbeda antar generasi, sekitar 60% konsumen setuju bahwa kreator membantu mereka menemukan merek dan produk yang sesuai dengan minat mereka.

Meta saat ini tengah menguji Creator Testimonial, format iklan baru yang dirancang untuk meningkatkan performa kemitraan bisnis dengan kreator. Untuk memanfaatkan tren ini, bisnis disarankan membangun kemitraan dengan kreator melalui Pusat Iklan Kemitraan Meta guna meningkatkan efektivitas promosi.

4. Video

Konten video semakin menjadi format yang dominan di media sosial. Secara global, pengguna Instagram dan Facebook menghabiskan 60% waktu mereka untuk menonton video.

Di Indonesia, video menjadi format konten favorit lintas generasi, dengan 92% konsumen berencana menonton video secara online selama masa liburan. Video pendek memiliki pengaruh besar terhadap keputusan pembelian, dengan 81% konsumen menyebutnya sebagai faktor yang berpengaruh.

Platform Meta menunjukkan bahwa 65% konsumen yang membeli produk selama liburan terpengaruh oleh video pendek. Selain itu, siaran langsung juga semakin populer, dengan 73% pengguna di Asia Tenggara menonton live streaming untuk mengeksplorasi produk, dan 66% di antaranya melakukan pembelian setelah menonton siaran langsung.

Meta telah memperkenalkan Tab Video baru dengan tampilan layar penuh untuk memudahkan pengguna dalam menjelajahi berbagai jenis video, termasuk Reels, video panjang, dan siaran langsung. Bisnis perlu memasukkan strategi video dalam pemasaran mereka serta memanfaatkan iklan berbasis AI untuk hasil yang optimal.

5. Belanja Lintas Negara

Tren belanja lintas negara semakin meningkat seiring dengan keinginan konsumen untuk memiliki lebih banyak pilihan. Faktor utama yang mendorong tren ini bukan hanya harga, tetapi juga keinginan untuk mengakses merek yang tidak tersedia secara lokal.

Di Asia Pasifik, 50% pembeli yang disurvei dalam studi tahunan melaporkan bahwa mereka melakukan pembelian lintas negara selama festival belanja. Dari jumlah tersebut, 59% menemukan produk-produk tersebut melalui platform Meta.

Untuk menghadapi tren ini, bisnis perlu mempersiapkan diri dengan memahami tantangan transaksi lintas negara dan bekerja sama dengan mitra ekspansi global Meta guna menciptakan pengalaman belanja yang lebih baik bagi pelanggan.

Sumber : CNBC Indonesia

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment