ChatGPT Boros Energi: Kata ‘Tolong’ dan ‘Terima Kasih’ Ternyata Tidak Gratis
CEO OpenAI, Sam Altman, mengonfirmasi bahwa kebiasaan pengguna yang bersikap sopan kepada ChatGPT ternyata berdampak besar pada tagihan listrik perusahaan. Altman menyebut bahwa biaya listrik OpenAI membengkak hingga puluhan juta dolar hanya karena banyak orang yang menambahkan kata seperti “tolong” dan “terima kasih” saat berinteraksi dengan AI tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Altman menanggapi unggahan seorang pengguna platform X (sebelumnya Twitter), yang bercanda tentang berapa banyak uang yang mungkin dihabiskan OpenAI karena kesopanan pengguna. “Puluhan juta dolar yang sangat layak digunakan—siapa tahu hasilnya,” jawab Altman, merespons unggahan yang sudah dilihat lebih dari 5,7 juta kali itu.
Fakta menarik lainnya terungkap dari hasil survei yang dirilis oleh penerbit Future pada Februari lalu. Survei tersebut menemukan bahwa 67% pengguna AI di AS bersikap sopan kepada chatbot. Bahkan, sekitar **18% di antaranya mengaku menggunakan kata sopan seperti “tolong” dan “terima kasih” karena khawatir terhadap potensi pemberontakan AI di masa depan. Sisanya menyatakan bahwa mereka hanya ingin bersikap baik—baik kepada manusia maupun mesin.
Kurtis Beavers, Direktur Desain di Microsoft, menyebut dalam sebuah posting blog bahwa penggunaan bahasa sopan saat berbicara dengan AI dapat memengaruhi nada balasan yang diberikan. “Saat Anda sopan terhadap AI, biasanya AI akan membalas dengan sikap serupa,” tulisnya.
Namun, sikap sopan ini ternyata datang dengan harga yang mahal secara energi. Menurut laporan Mei 2024 dari Electric Power Research Institute (EPRI), bertanya atau mengirim komentar ke ChatGPT memerlukan 10 kali lebih banyak energi dibanding melakukan pencarian Google biasa tanpa fitur AI.
Situs keuangan BestBrokers mengungkapkan bahwa ChatGPT mengonsumsi rata-rata 1,059 miliar kilowatt-jam listrik setiap tahunnya, yang setara dengan biaya energi sekitar $139,7 juta per tahun hanya untuk operasional AI tersebut.
Tak hanya listrik, teknologi AI seperti ChatGPT juga memerlukan air dalam jumlah besar untuk mendinginkan server. Penelitian dari Universitas California, Riverside, menunjukkan bahwa untuk menghasilkan satu email sepanjang 100 kata, ChatGPT memerlukan sekitar 1.408 mililiter air—setara dengan tiga botol minum ukuran 500 ml. Bahkan untuk membalas dengan tiga kata sederhana seperti “You are welcome,” ChatGPT tetap memerlukan sekitar 40–50 mililiter air.
Meski begitu, OpenAI tampaknya mampu menanggung beban operasional yang besar ini. Awal April 2025, perusahaan tersebut berhasil menggalang dana senilai $40 miliar dengan valuasi perusahaan mencapai $300 miliar, menjadikannya salah satu kesepakatan teknologi swasta terbesar sepanjang sejarah. OpenAI juga melaporkan pertumbuhan pesat pengguna aktif mingguannya yang kini mencapai 500 juta orang di seluruh dunia, naik dari 400 juta pada Februari lalu.
Sumber : entrepreneur.com
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com
[OPEN CAMPUS UNIVERSITAS ESA UNGGUL – 26 APRIL 2025]
Kamu penasaran gimana rasanya jadi mahasiswa Universitas Esa Unggul? Yuk, ikuti OPEN CAMPUS 2025 dan rasakan langsung pengalaman serunya kuliah di salah satu kampus terbaik di Indonesia!
Tanggal: Sabtu, 26 April 2025
Lokasi:Kampus Jakarta – Jalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta 11510
Kampus Bekasi – Jl. Harapan Indah Boulevard No. 2, Pusaka Rakyat, Kec. Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat 17214
Kampus Tangerang – Jl. Citra Raya Boulevard Blok. S 25/ 01, Kelurahan Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten 15711
Apa yang bisa kamu dapatkan?
Campus Tour langsung ke fasilitas kampus
Talkshow inspiratif dengan dosen & mahasiswa berprestasi
Info lengkap program studi & jalur masuk
Konsultasi jurusan & Sharing Season dari Narasumber terkemuka
Lets join us :