Sering Buang Air Kecil di Malam Hari pada Orang Dewasa, Apakah Ini Tanda Masalah Kesehatan?
Sering Terbangun untuk Buang Air Kecil di Malam Hari, Apakah Perlu Dikhawatirkan?
Kebiasaan terbangun di tengah malam untuk buang air kecil tidak selalu hanya gangguan tidur biasa, melainkan bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang mendasarinya. Kondisi ini disebut nocturia, yaitu keinginan untuk buang air kecil setelah seseorang tertidur di malam hari.
Menurut data dari National Library of Medicine yang merupakan bagian dari National Institutes of Health (NIH), lebih dari 50 juta penduduk Amerika Serikat mengalami nocturia. Bahkan, sekitar 50% orang dewasa berusia di atas 65 tahun terbangun minimal satu kali setiap malam untuk ke kamar mandi.
Dr. Justin Dubin, seorang ahli urologi dari Memorial Healthcare System di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa frekuensi buang air kecil di malam hari bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan yang belum terdeteksi atau tidak ditangani dengan benar. Hal ini ia sampaikan dalam wawancara dengan USA Today pada Sabtu (14/6/2025).
Menurut Dubin, jika seseorang hanya sesekali bangun sekali di malam hari, itu masih bisa dianggap wajar. Namun, bila hal ini terjadi dua kali atau lebih setiap malam secara konsisten, maka sebaiknya mulai dicurigai sebagai gangguan yang memerlukan perhatian.
Ia menganjurkan untuk mengamati pola konsumsi cairan, khususnya dua jam menjelang tidur. Selain itu, konsumsi minuman yang mengandung kafein atau alkohol juga sebaiknya dikurangi karena dapat merangsang produksi urin berlebih akibat efek diuretik yang dimilikinya.
Nocturia sendiri dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk gangguan tidur, peningkatan produksi urin pada malam hari, kapasitas kandung kemih yang terbatas, maupun ketidakseimbangan hormon. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik (misalnya untuk jantung atau kondisi psikiatri seperti lithium) juga bisa menjadi penyebabnya.
Jika obat merupakan pemicunya, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk mengubah waktu konsumsinya — misalnya dikonsumsi di pagi hari, bukan menjelang tidur.
Lantas, kapan seseorang sebaiknya berkonsultasi ke dokter?
Meski nocturia tidak selalu berbahaya, gangguan tidur akibat sering buang air kecil di malam hari dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, bila kondisi ini mulai mengganggu aktivitas harian atau menyebabkan kelelahan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Dr. Dubin menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh oleh dokter, termasuk meninjau riwayat kesehatan, pola hidup, dan kemungkinan kondisi medis yang menyertai. Terutama bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau gangguan prostat, penanganan kondisi utama tersebut bisa sekaligus membantu mengatasi nocturia.
NIH menyatakan bahwa penanganan nocturia bisa melibatkan berbagai pendekatan, mulai dari terapi perilaku, modifikasi gaya hidup, hingga pengobatan bila diperlukan.
Di akhir pernyataannya, Dr. Dubin memberikan saran penting: “Seperti halnya gangguan kesehatan lainnya, jika Anda merasa ada yang tidak normal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Kami tidak bisa membantu jika Anda tidak datang untuk diperiksa.”
Sumber : CNBC Indonesia
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com