Indonesia dan Rusia Teken Kesepakatan Strategis Pengembangan Teknologi Nuklir untuk Energi dan Riset
Pemerintah Indonesia dan Federasi Rusia resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis dalam bidang pengembangan teknologi nuklir untuk tujuan damai. Penandatanganan dilakukan di Moskow oleh perwakilan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Rosatom, perusahaan nuklir milik negara Rusia.
Kerja sama ini mencakup pengembangan reaktor riset, pengolahan limbah radioaktif, pelatihan sumber daya manusia, serta potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia dalam jangka panjang. Kolaborasi ini menjadi bagian dari strategi energi nasional Indonesia untuk diversifikasi energi bersih dan berkelanjutan.
Dalam keterangan resminya, Kepala BATAN, Dr. Laksana Widodo, menyampaikan bahwa Rusia dipilih karena pengalaman panjangnya di bidang teknologi nuklir dan komitmennya terhadap penggunaan energi nuklir secara aman dan bertanggung jawab.
“Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat penguasaan teknologi nuklir Indonesia secara mandiri. Rusia merupakan salah satu mitra strategis global dalam transfer teknologi dan penguatan kapasitas SDM,” ungkapnya.
Rosatom, yang sebelumnya telah sukses membangun dan mengoperasikan berbagai reaktor di Asia, Eropa, dan Afrika, menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh proyek-proyek energi nuklir Indonesia, baik untuk kebutuhan riset maupun kelistrikan masa depan.
“Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan energi yang cepat. Kami melihat potensi besar untuk mendukung pembangunan infrastruktur nuklir yang aman, modern, dan sesuai dengan standar internasional,” ujar Alexey Likhachev, CEO Rosatom.
Salah satu poin penting dari perjanjian ini adalah rencana pembangunan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir (PSTN) di Indonesia, yang akan digunakan untuk riset, pengujian material, dan produksi radioisotop untuk keperluan medis.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Arifin Tasrif, menyatakan bahwa energi nuklir akan menjadi bagian penting dari peta jalan transisi energi nasional menuju net-zero emission pada tahun 2060.
Kerja sama Indonesia-Rusia dalam bidang nuklir ini juga akan diawasi secara ketat oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), untuk memastikan bahwa semua proyek berjalan sesuai dengan protokol keamanan dan regulasi internasional.
Baca selengkapnya Di https://aruna9news.com/