Penantian di Tengah Duka: Kisah Istri Korban Longsor yang Tak Kunjung Pulang

Last Updated: 2 Juli 2025By Tags: ,

Tragedi Longsor di Tasikmalaya: Dua Warga Hilang, Kisah Haru Keluarga Korban 

Tasikmalaya, 30 Juni 2025 – Peristiwa longsor yang terjadi di Blok Cihaniwung, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Minggu siang, 29 Juni 2025, menyisakan kisah pilu sekaligus mengerikan. Musibah tersebut nyaris merenggut empat nyawa. Dua korban selamat, Wawan dan Feri, berhasil lolos dari maut, namun dua lainnya—Acu (50) dan Amin (60)—hingga kini masih dinyatakan hilang, diduga tertimbun material longsor.

Firasat Sebelum Tragedi

Kesedihan mendalam tergambar jelas di wajah Cucu, istri dari Acu, saat menceritakan firasat aneh yang sempat dirasakan suaminya sebelum kejadian. Pada Sabtu, sehari sebelum musibah, Acu tetap pergi ke sawah meski kondisinya terlihat kurang bugar. Cucu bahkan sempat menyarankan agar suaminya beristirahat di rumah saja, namun Acu tetap memaksakan diri untuk bekerja.

Minggu pagi, Acu berangkat ke ladang bersama tiga temannya—Wawan, Feri, dan Amin—dengan membawa bekal seperti termos berisi air panas, kopi, dan rokok. Sementara Cucu tinggal di rumah untuk menjemur padi.

Namun, kegelisahan mulai muncul saat waktu Zuhur tiba. Biasanya Acu sudah kembali ke rumah pada jam tersebut, namun kali ini belum juga terlihat. “Sudah jam satu siang, saya mulai cemas karena biasanya sudah pulang,” ungkap Cucu sambil terisak.

Kekhawatirannya terbukti. Tak lama kemudian, warga berteriak panik mengabarkan terjadi longsor di area sawah tempat suaminya bekerja. Cucu langsung jatuh pingsan setelah mengetahui suami dan rekannya tertimbun tanah.

Detik-detik Menegangkan Menjelang Longsor

Wawan, salah satu korban selamat, masih tampak syok saat menceritakan kronologi kejadian. Ia mengatakan bahwa sejak hari sebelumnya, mereka memang sudah bekerja mencangkul di sawah dan tidak ada tanda-tanda bahaya. Cuaca cerah, tanpa hujan atau angin, membuat mereka merasa aman.

Sekitar pukul 13.00, keempatnya memutuskan untuk beristirahat di pematang sawah sambil menikmati kopi. Namun hanya beberapa menit kemudian, mereka melihat tanah di tebing mulai berguguran.

“Kami kira cuma tanah biasa yang longsor sedikit. Tapi nggak sampai lima menit, tiba-tiba tebing besar di depan kami runtuh,” ujar Wawan.

Sadar akan bahaya, Wawan segera berteriak mengajak yang lain melarikan diri. Namun belum jauh berlari, tebing lain di sisi mereka ikut runtuh. Akibatnya, Acu dan Amin yang berada di posisi paling belakang terseret material longsor dan tertimbun. Feri yang sempat hendak menolong mertuanya, berhasil diselamatkan oleh Wawan.

“Saya langsung tarik tangannya dan seret dia naik ke atas,” kenang Wawan.

Setelah kejadian itu, Wawan mengaku sempat kehilangan kesadaran. Ia baru sadar sepenuhnya saat sudah berada di rumah sekitar pukul lima sore.

Upaya Pencarian Masih Berlangsung

Hingga saat ini, tim SAR gabungan masih berusaha mencari keberadaan Acu dan Amin yang tertimbun. Kondisi lokasi yang curam dan labil menyulitkan proses evakuasi. Sementara itu, keluarga korban hanya bisa berharap agar proses pencarian membuahkan hasil.

Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat yang beraktivitas di wilayah rawan longsor untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, meski cuaca terlihat cerah. Musibah bisa datang tanpa aba-aba, seperti yang menimpa keluarga Cucu dan para korban lainnya di Blok Cihaniwung.

Sumber : MSN.com

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com 

Leave A Comment