Jakarta – Dunia sepakbola kehilangan salah satu maestro lini tengahnya. Ivan Rakitic, gelandang bertalenta yang telah mengukir jejak emas di berbagai kompetisi Eropa, secara resmi mengakhiri perjalanan kariernya sebagai pemain profesional pada usia 37 tahun.

Kabar ini sebenarnya sudah terdengar sejak awal Juli ini ketika pelatih Hajduk Split, Gonzalo Garcia, mengisyaratkan bahwa sang pemain akan beralih peran menjadi asisten direktur keolahragaan. Namun, pada Senin (7/7/2024), Rakitic sendiri yang memberikan konfirmasi resmi melalui pengumuman yang penuh emosi.

Perjalanan Karier yang Menginspirasi

Petualangan sepakbola Rakitic dimulai dari Swiss bersama FC Basel, sebelum melanjutkan langkahnya ke Bundesliga Jerman dengan Schalke 04. Namun, momen paling berkilau dalam kariernya justru terjadi ketika ia memutuskan untuk menjajal LaLiga Spanyol.

Di Sevilla, Rakitic pertama kali merasakan manisnya gelar internasional melalui trofi Liga Europa 2013/2014. Penampilan cemerlangnya di Andalusia kemudian menarik perhatian raksasa Catalunya, Barcelona, yang langsung merekrutnya pada tahun 2014.

Era Keemasan di Camp Nou

Enam tahun bersama Barcelona menjadi periode paling sukses dalam karier Rakitic. Koleksi 13 gelar berhasil ia raih, termasuk empat trofi LaLiga dan satu Liga Champions yang sangat bergengsi. Kontribusinya di lini tengah Barca menjadi kunci sukses tim dalam meraih berbagai prestasi gemilang.

Setelah memberikan yang terbaik untuk Barcelona, Rakitic kembali ke pelukan Sevilla dan bermain selama 3,5 musim. Bahkan di penghujung kariernya, ia masih mampu mempersembahkan satu trofi Liga Europa lagi untuk Los Nervionenses pada musim 2022/2023.

Petualangan Terakhir dan Penutup Karier

Sempat mencicipi sepakbola Asia dengan bergabung bersama Al Shabab di Liga Arab Saudi selama enam bulan, Rakitic akhirnya memilih untuk “pulang” ke tanah kelahiran orangtuanya, Kroasia. Satu musim bersama Hajduk Split menjadi bab terakhir dari perjalanan panjang kariernya.

Dalam pengumuman perpisahannya yang mengharukan, Rakitic menulis: “Sepakbola, kamu memberiku lebih dari yang kuimpikan. Kamu memberiku teman, emosi, kebahagiaan, tangisan. Kamu memberiku seluruh hidup, hidup yang akan selalu kujalani dengan kebanggaan.”

Sang maestro juga menambahkan dengan penuh makna: “Sekarang waktunya aku pamit. Karena bahkan kalau aku menyingkir darimu, kutahu kamu tak akan pernah meninggalkanku. Terima kasih, sepakbola.”

Dengan berakhirnya karier Ivan Rakitic, dunia sepakbola tidak hanya kehilangan seorang pemain berbakat, tetapi juga sosok yang telah menginspirasi banyak orang melalui dedikasi dan profesionalitasnya di lapangan hijau.

Sumber : sport.detik.com
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com