Modifikasi Gentsuki Gaya Jepang Jadi Tren Baru di Kalangan Anak Muda Indonesia

Last Updated: 9 Juli 2025By Tags: , , , ,

Tren modifikasi motor kecil alias Gentsuki gaya Jepang tengah naik daun di kalangan pecinta otomotif Tanah Air, khususnya generasi muda. Gentsuki, motor bebek kecil keluaran lawas seperti Honda C70, C90, Yamaha V50 hingga Suzuki Choinori, kini tampil keren dengan sentuhan modifikasi khas Jepang yang estetik dan fungsional.

Modifikasi gaya Jepang ini mengedepankan kesederhanaan, simetri, dan detail yang cermat. Tak hanya sekadar mengganti part, para modifikator juga menyisipkan nilai seni dan filosofi hidup dalam prosesnya. Gaya yang populer di antaranya adalah JDM vintage, low stance, hingga shakotan-style yang khas dengan posisi ceper dan komponen retro.

“Gentsuki Jepang itu bukan soal kecepatan, tapi gaya hidup. Setiap ubahan punya cerita,” ungkap Rizky “Kojima”, salah satu builder muda dari Bandung yang terkenal dengan modifikasi Gentsuki ala Jepang.

Ia menambahkan, dalam budaya Jepang, modifikasi bukan hanya soal tampilan, tapi juga keharmonisan antara mesin, bodi, dan pengendara. Beberapa pengguna bahkan melengkapi motor mereka dengan part orisinal dari Jepang seperti lampu bulat Koito, knalpot custom, velg jari-jari alumunium, hingga jok kulit handmade.

Fenomena ini turut berkembang berkat media sosial. Di Instagram dan TikTok, tagar seperti #GentsukiStyle, #JDMmoped, dan #GentsukiLife ramai dipenuhi konten motor-motor mini bergaya Jepang yang tampil bersih, minimalis, dan penuh karakter. Bahkan, beberapa bengkel di Jakarta, Malang, dan Yogyakarta kini menyediakan paket modifikasi ala Jepang yang diminati oleh pemuda berusia 17–30 tahun.

Tak sedikit pula komunitas Gentsuki yang terinspirasi langsung dari budaya Bosozoku atau Shonen Rider di Jepang, namun dikemas lebih kalem dan bersahabat. Mereka rutin mengadakan riding santai dan kopi darat sambil memamerkan hasil modifikasi motor kesayangan.

Menurut pengamat budaya pop Jepang, Rendy Ardianto, maraknya modifikasi Gentsuki gaya Jepang di Indonesia mencerminkan perpaduan antara kecintaan pada nostalgia, seni, dan ekspresi individual. “Ini bukan sekadar tren otomotif, tapi bentuk baru dari apropriasi budaya Jepang yang diadaptasi dengan rasa lokal,” ujarnya.

Dengan biaya modifikasi yang bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp30 juta per unit, Gentsuki Jepang kini bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol gaya hidup yang unik, estetik, dan sarat makna.

Baca Selengkapnya Di https://aruna9news.com/

Leave A Comment