Telaga Biru Bintan jadi Destinasi Wisata Warga Lokal , Sudah Ribuan Orang Kunjungi Lokasi Ini
BINTAN – Telaga Biru dan Gurun Pasir Bintan kini tengah naik daun sebagai destinasi wisata favorit di Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.
Tempat ini populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara karena keindahan alamnya yang eksotis dan memesona. Kawasan ini merupakan bagian dari gugusan pulau-pulau yang menawarkan panorama menakjubkan.
Lokasinya juga kerap viral di media massa maupun media sosial, sehingga menarik banyak pengunjung. Untuk mencapai tempat ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan. Meski tersedia transportasi umum, namun jadwalnya tidak menentu.
Akses menuju Telaga Biru cukup mudah. Siapa pun yang melintasi jalan tersebut pasti akan melihat pemandangan unik yang menjadi ciri khas tempat ini. Dari arah Tanjunguban, lokasi berada di sisi kanan jalan, sementara dari Tanjungpinang berada di sisi kiri.
Wisatawan akan disambut gerbang bertuliskan “Telaga Biru” sebelum memasuki kawasan wisata. Perjalanan dari Tanjunguban hanya memakan waktu sekitar 20 menit, sedangkan dari Tanjungpinang sekitar satu jam.
Setibanya di lokasi, pengunjung akan disuguhi pemandangan bukit pasir menyerupai gurun di Timur Tengah, lengkap dengan danau berwarna biru di sekitarnya. Banyak wisatawan tampak asyik berfoto dan menikmati panorama.
Menariknya, tersedia unta buatan yang dipasang di beberapa area bukit, serta burung elang hidup yang bisa disewa untuk keperluan foto. Tarifnya Rp50 ribu untuk wisatawan asing dan Rp25 ribu bagi wisatawan lokal.
Selain itu, ada juga pondok apung yang bisa disewa untuk berkeliling danau, ditarik oleh perahu kecil (pompong), dengan harga mulai dari Rp200 ribu.
Perlu diketahui, Gurun Pasir Bintan bukan terbentuk secara alami. Dulunya tempat ini merupakan lokasi tambang pasir aktif yang hasilnya bahkan sempat diekspor ke Singapura. Namun, sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto, aktivitas tambang berhenti dan lokasi dibiarkan terbengkalai.
Uniknya, gundukan pasir yang tersisa tampak alami, membentuk gelombang indah seperti gurun sungguhan. Wisatawan bisa bersantai di atas bukit pasir sembari menikmati angin sepoi-sepoi.
Saat matahari terbenam, suasana romantis tercipta—momen sempurna untuk pasangan yang sedang honeymoon. Pemandangan sunset di sini menjadi daya tarik tersendiri.
Menurut Junaedi, salah satu pengelola, selama bulan Ramadan 1446 H saja, Telaga Biru sudah dikunjungi belasan ribu wisatawan. Kini kawasan ini juga telah dilengkapi berbagai fasilitas.
“Kami menyediakan jasa foto dengan burung elang seharga Rp20.000, serta pondok-pondok kecil untuk tempat istirahat pengunjung,” ungkapnya.
Telaga Biru sebelumnya merupakan area tambang, namun sejak 2017 diubah secara swadaya oleh warga Desa Busung menjadi destinasi wisata yang menarik. Kini, tempat ini dikelola oleh pemilik lahan dan tentunya membayar pajak ke pemerintah daerah.
Tiket masuk sangat terjangkau, hanya Rp10.000 untuk wisatawan lokal, baik hari biasa maupun akhir pekan, dan Rp30.000 untuk turis mancanegara.
Salah satu pengunjung, M. Said, mengaku sangat senang berkunjung ke Telaga Biru. Ini adalah kunjungan pertamanya, dan ia merasa semua masalah hilang karena pemandangan yang menenangkan.
“Seperti berada di padang pasir. Indah sekali. Cocok buat tempat healing atau sekadar nongkrong,” ujarnya, Rabu (9/4/2025).
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti, menyebut bahwa Bintan memiliki banyak destinasi menarik, terutama keindahan pantainya. Namun, Telaga Biru juga menjadi salah satu daya tarik utama.
“Telaga Biru Busung menyumbang jumlah kunjungan wisatawan yang signifikan, termasuk dari luar negeri,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar pengelola dan pengunjung menjaga kebersihan kawasan wisata, khususnya Telaga Biru.
“Jangan sampai keindahan tempat ini tercemar oleh sampah,” tutup Guntur.
Sumber : Tribun Batam
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com