Pengalaman Mura Jadi Pemandu Tur Candi Borobudur, Dampingi Obama hingga Orang Mabuk
MAGELANG — Di balik kemegahan Candi Borobudur, terdapat sosok sederhana yang telah lama setia menemani para tamu istimewa menyusuri situs bersejarah dunia tersebut. Sosok itu adalah Mura Aristina, pria berusia 42 tahun asal Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Selama lebih dari satu dekade, ia telah menjadi pemandu wisata di candi terbesar di dunia ini.
Karier Mura dimulai dari posisi terbawah. Antara tahun 1999 hingga 2004, ia bekerja sebagai petugas kebersihan dan keamanan di Balai Konservasi Borobudur—yang kini dikenal sebagai Museum dan Cagar Budaya Warisan Dunia Borobudur. Lewat ketekunan dan dedikasi, ia pun naik jabatan menjadi staf humas, dan sejak 2009 dipercaya sebagai pemandu tur resmi.
“Baru hari Selasa kemarin saya mendampingi Duta Besar Tiongkok, Wang Lutong,” ujar Mura saat diwawancarai oleh Kompas.com pada Kamis (10/7/2025).
Salah satu momen paling menegangkan dalam perjalanannya adalah ketika harus memandu tokoh-tokoh ternama dunia. Ia pernah mendampingi mantan Presiden AS Barack Obama, mantan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, serta Raja Inggris Charles III saat masih menjabat sebagai pangeran, hingga Raja Swedia Carl XVI Gustaf.
Namun, pengalaman yang paling membuatnya gugup justru saat menemani Putri Thailand Maha Chakri Sirindhorn pada 2016. Sang putri dikenal sebagai sejarawan dan arkeolog ternama. “Saya sempat minder karena harus menjelaskan sejarah kepada seorang ahli,” ungkapnya.
Selain tamu VVIP, Mura juga banyak menemui wisatawan dari berbagai latar belakang. Salah satu pengalaman yang paling berkesan adalah ketika memandu turis asing yang sedang dalam kondisi mabuk karena alkohol. “Saya tetap melayani secara profesional meski butuh ekstra kesabaran,” ucapnya sambil tersenyum.
Kini, Mura hampir setiap hari memandu wisatawan, terutama dari mancanegara. Ia menyadari adanya perbedaan perilaku antara turis asing dan lokal. “Biasanya turis asing hanya ingin memotret candi tanpa ikut berpose di foto,” jelasnya.
Baginya, momen paling menyenangkan adalah ketika penjelasannya didengarkan dengan penuh perhatian, diikuti interaksi aktif, dan diakhiri dengan apresiasi. “Sering kali mereka minta kontak saya dan merekomendasikan ke teman-temannya. Itu yang membuat saya terus bersemangat,” tutup Mura.
Sumber : Kompas
Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com