Apa Keuntungan Mengonsumsi Ubi Jalar Setiap Hari? Pahami Dampaknya terhadap Kesehatan Ginjal

Last Updated: 25 Juni 2025By Tags: ,

Ubi Jalar: Umbi Murah Meriah yang Menyehatkan Tubuh

Ubi jalar merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang dikenal akan kandungan gizinya serta efek mengenyangkan. Terdapat berbagai varietas ubi jalar yang bisa ditemui, dengan warna daging yang beragam mulai dari oranye, ungu, kuning, hingga putih. Di Indonesia, olahan ubi sangat beragam, mulai dari digoreng dengan lapisan tepung tipis, hingga direbus dan dimakan hangat. Sebagian orang bahkan lebih memilih merebus ubi tanpa mengupas kulitnya, karena kulitnya tergolong tipis dan masih mengandung nutrisi.

Menurut laporan dari Kompas.com (20 Juni 2025), ubi jalar dikenal sebagai salah satu sumber antioksidan alami yang sangat baik untuk tubuh. Karena harganya yang terjangkau, mudah ditemukan, serta kaya akan vitamin dan mineral, banyak orang menjadikan ubi jalar sebagai bagian dari pola makan sehat harian.

Apa Dampak Konsumsi Ubi Jalar Setiap Hari bagi Tubuh?

Berikut ini adalah berbagai manfaat yang bisa dirasakan tubuh jika mengonsumsi ubi jalar secara rutin setiap hari:

1. Mencegah Sembelit

Menurut Health Digest, kandungan serat tinggi dalam ubi jalar sangat membantu dalam menjaga sistem pencernaan, terutama untuk mencegah sembelit. Travis Blanchard, seorang ahli gizi, menyatakan bahwa serat yang terkandung dalam ubi, khususnya jenis serat yang tidak larut, memudahkan pergerakan feses dalam usus. Untuk memperoleh manfaat serat yang maksimal, disarankan mengonsumsi ubi jalar beserta kulitnya, asalkan sudah dibersihkan dengan baik, karena kulitnya merupakan tempat utama penyimpanan serat.

2. Menjaga Keseimbangan Gula Darah

Meski rasa alami ubi cenderung manis, ternyata umbi ini dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, asalkan dikonsumsi dalam jumlah wajar. Ahli nutrisi Nicola Shubrook dari BBC Good Food menjelaskan bahwa ubi jalar memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga tidak memicu lonjakan gula darah secara drastis. Selain itu, ubi ini mengandung magnesium yang berperan dalam menjaga kestabilan gula darah dan mengurangi resistensi terhadap insulin. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan secara pasti efek ubi jalar terhadap penderita diabetes tipe 2.

3. Sumber Magnesium Alami

Konsumsi ubi jalar setiap hari juga dapat membantu mencukupi kebutuhan magnesium harian. Monica Auslander Moreno, seorang ahli gizi dan pendiri Essence Nutrition di Miami, menjelaskan bahwa meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, magnesium berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh. Mineral ini membantu mengatur gerakan otot, fungsi saraf, kadar gula darah, produksi energi, serta menjaga kesehatan sistem pencernaan dan tulang.

4. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Rutin mengonsumsi ubi jalar dapat memperkuat daya tahan tubuh karena kandungan nutrisinya yang kaya. Salah satu faktor utamanya adalah kandungan antioksidan dalam ubi jalar yang berfungsi untuk melawan kerusakan sel akibat radikal bebas. Kerusakan tersebut bisa melemahkan sel imun, sehingga dengan asupan antioksidan yang cukup, sistem kekebalan tubuh akan lebih terjaga.

5. Berkontribusi pada Umur Panjang

Menjadikan ubi jalar sebagai bagian dari menu harian juga diyakini dapat membantu meningkatkan harapan hidup. Hal ini berkat kandungan beta-karoten yang tinggi—pigmen alami yang akan diubah tubuh menjadi vitamin A. Berdasarkan informasi dari Medical News Today, sebuah studi meta-analisis dalam jurnal Nature menunjukkan bahwa kadar beta-karoten yang tinggi dalam tubuh dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari berbagai penyebab. Kemungkinan besar ini disebabkan oleh peran beta-karoten dalam melindungi tubuh dari penyakit kronis. Menurut Harvard Health Publishing, jenis ubi jalar berwarna oranye merupakan sumber beta-karoten terbaik.

Waspadai Efek Samping terhadap Kesehatan Ginjal

Selain berbagai manfaat di atas, Health Digest juga menyebutkan manfaat lain dari ubi jalar seperti menjaga kesehatan mata, menekan rasa lapar lebih lama, mengurangi peradangan, serta menurunkan risiko kanker usus besar. Namun, penting untuk diketahui bahwa ubi jalar mengandung kadar kalium yang cukup tinggi.

Sebagai gambaran, satu buah ubi jalar mentah ukuran sedang (sekitar 5 inci) mengandung sekitar 438 miligram kalium. Jika dimasak bersama kulitnya, jumlahnya bisa meningkat lebih dari 850 miligram. Kandungan kalium tinggi ini bisa menjadi perhatian serius bagi individu yang mengonsumsi obat beta-blocker, atau mereka yang menderita gangguan fungsi ginjal.

Kandungan kalium pada ubi jalar sebenarnya bisa membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, sehingga memberikan efek perlindungan terhadap ginjal. Namun, bagi penderita penyakit ginjal kronis atau pasien yang menjalani hemodialisis (cuci darah), konsumsi kalium dalam jumlah tinggi justru dapat berbahaya. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kemampuan ginjal untuk membuang kelebihan kalium dari tubuh, yang pada akhirnya bisa menumpuk dan menimbulkan komplikasi.

Kesimpulan:

Mengonsumsi ubi jalar setiap hari bisa memberikan manfaat besar untuk tubuh, mulai dari kesehatan pencernaan, pengaturan gula darah, hingga memperkuat sistem kekebalan dan meningkatkan potensi umur panjang. Meski demikian, bagi individu dengan masalah ginjal atau yang harus membatasi asupan kalium, perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter tetap disarankan untuk menentukan takaran konsumsi yang aman dan sesuai kebutuhan tubuh.

Sumber :Kompas.com

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment