Awas! 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai saat Cuaca Ekstrem Melanda

Last Updated: 5 November 2025By

Indonesia saat ini tengah menghadapi masa cuaca ekstrem. Peralihan musim membuat hujan deras, angin kencang, hingga potensi siklon tropis mulai sering terjadi di berbagai daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi intensitas hujan akan terus meningkat hingga puncaknya pada November 2025.

Kondisi cuaca yang tak menentu ini bukan hanya mengganggu aktivitas, tapi juga dapat berdampak langsung pada kesehatan. Pasalnya, suhu dingin, kelembapan tinggi, dan perubahan cuaca ekstrem menjadi faktor yang memicu pertumbuhan virus serta bakteri penyebab penyakit.

Lingkungan yang lembap serta udara dingin bisa membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Akibatnya, tubuh lebih mudah terserang penyakit. Berikut beberapa penyakit yang paling sering muncul saat cuaca ekstrem seperti sekarang.

1. Influenza

Penyakit flu atau influenza menjadi salah satu gangguan kesehatan paling umum di musim hujan. Gejalanya bisa berupa hidung tersumbat, batuk, nyeri tenggorokan, tubuh lemas, dan demam.

Influenza disebabkan oleh virus yang menular melalui droplet atau percikan air liur dari orang yang terinfeksi. Untuk mencegah penularan, gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum, jaga daya tahan tubuh, dan pastikan istirahat cukup.

2. Diare

Musim hujan juga kerap diikuti meningkatnya kasus diare. Penyakit ini bisa muncul akibat air hujan yang mencemari sumber air bersih dan makanan.

Diare umumnya disebabkan oleh Rotavirus yang menular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi mual, muntah, buang air besar lebih sering dengan feses encer, serta demam.

Cara mencegahnya, selalu pastikan air minum dimasak hingga matang dan biasakan mencuci tangan sebelum makan.

3. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah menjadi salah satu ancaman serius di musim hujan. Genangan air akibat hujan deras menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak.

Gejala DBD biasanya berupa demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, muncul bintik merah di kulit, hingga perdarahan pada kasus yang berat.

Langkah pencegahan paling efektif adalah menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan 3M Plus — menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air, serta menggunakan obat nyamuk atau kelambu saat tidur.

4. Leptospirosis

Waspadai juga penyakit leptospirosis, terutama di daerah yang sering mengalami banjir. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka atau kulit yang kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan.

Gejalanya mirip flu, seperti demam, nyeri otot, dan sakit kepala, namun bisa berkembang menjadi gangguan hati atau ginjal jika tidak segera ditangani.

Hindari bermain atau beraktivitas di air banjir dan selalu gunakan alas kaki saat berjalan di area tergenang.

5. Dehidrasi

Meski identik dengan musim panas, dehidrasi juga bisa terjadi di musim hujan yang ekstrem. Siang hari yang panas dan malam yang lembap dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan tanpa disadari.

Pastikan asupan cairan tubuh tercukupi — orang dewasa dianjurkan minum setidaknya 2 liter air per hari. Tambahkan konsumsi buah kaya air seperti semangka dan jeruk untuk membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Tetap Waspada dan Jaga Daya Tahan Tubuh

Cuaca ekstrem memang tak bisa dihindari, tapi kita bisa melindungi diri dengan gaya hidup sehat. Jaga kebersihan lingkungan, konsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan tetap aktif berolahraga ringan agar imunitas tetap optimal.

Dengan langkah sederhana tersebut, risiko terserang berbagai penyakit di musim hujan dapat ditekan, dan tubuh pun tetap fit menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu.

sumber: CNN News

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment