Bahaya kasus Penyakit Leptospirosis di slemen banyak memakan korban

Lerptospirosis (urin tikus) di slemen terus meningkat pada tahun 2025 ada sebanyak 82 kasus dan 9 diantara nya mengalami kematian akibat  Leptosirosis yang penyebaranya sampai ke pemukiman yang ramai. lalu apa saja gejalahnya yang patut di ketahui agar dapat segera di beri pertolongan pertama dan pengobatannya

diketahui sebanyak kasus Lerptosirosis di bulan Oktober 2025 hampir sebanyak 9 orang meninggal dunia akibat  LEPTOSOSSOSIROSS, Penularan pada penyakit tidak cuma di persawahan karena penyakit ini sudah menyebar sampai ke perkotaan di Ngempelek pungkasnya.

awal gejalah nya hampir mirip dengan penyakit flu di sertai dengan bersin dan kemerahan pada tubuh jika gejala ini terlambat di tangani maka ini akan berdampak bagi kesehatan hingga dapat membahayakan nyawa jika di biarkan.

ancaman pada leptospirosis atau kencing tikus yang tengah mengahantui di wilayah terutama di daerag di Yogyakarta, dan Kabupaten slemen di Jawa Tengah, yang menjadi tempat terjadinya penyakit Lertosirosis.

Dinas dari tim kesehatan untuk sempat menginformasikan dengan tingginya kasus ini yang sangat signifikan di tahun2025 hingga hampir banyak orang yang mengalami penyakit ini. Data terakhir tanggal 20 Oktober 2025 sebanyak kasus leptospis sebanyak 82 kasus di tahun 2024 yang di laporkan sebanyak 28 kasus tersebut.

Chania Prnama dari kepala dinas kesehatan di Slayman meberikan informasi mengenai kasus ini hampir sebanyak kematian akibat dari penyakit Lertosirosis (Kencing tikus) yang mengatakan bahwa penyakit ini tidak bisa dianggap sepele maka itu kita wajib mengetahui nya maka itu kita harus wajib membersihkan tempat agar tidak di huni oleh tikus.

Kasus Leptoprosis ini sudah ada sebanyak 82 kasus, sejauh ini juga sudah ada 9 kasus kepada wartawan.

Penyakit ini dapat berpindah-pindah maka wajib di waspadai, kasus ini sudah teridentifikasi di area persawahan di wilaha Slemen Barat yang kini sudah menyebar ke ramai penduduki sekitar.

Ia Membeberkan dari berbagai temuan yang menjadi perhatian dalam kasus ini NGEMPLAKAK untuk memperkenalkan berasal dari sawah nya dari berbagai lokal yang sudah di temukan dari berbagai area lokal yang kami hasilkan.

dari kejadiannnya di Ngemplak tidak di area persawahan saja. tetapi di area furnitur yang sedikit kotor mengatakan dia merokok dan ia menaruh rokok di atas meja kemungkinan noda dari kencing tikus itu menempel di area rokok itu.

bahwasan nya penyakit Lerptosirosis ini lebih parah dari penyakit DBD dan ini dapat menyebabkan kematian dini.

Cahya Purnama menginfo bahwa penyakit leptospirosis penyakit paling susah untuk diobati jika mengalaminya dari pada penyakit DBD.

sebab penularanya dari penyakit ini adalah terkena air kencing Tikus bawasan penularan bisa melalui genagan air terutama air Banjir.

Memusnakan sarang tikus ini memerlukan kolaborasi dari sektoral dengan berbagai kementerian yang aktif pertanian hingga masyrakat sekitar lalu kunci utama untuk pegolaan sampah.

jika kita tidak menjaga kebersihan terutama lingkungan atau di halaman rumahg sudah pasti akan menjadi sarang tikus, Jangan membuka tempat sampah terlalu lama bisa jadi tikus akan masuk ke dalamnya maka akan semakin tikus merajarela di sana.

untuk masyarakat sekitar untuk selalu waspada untuk tidak menggangap enteng tentang penyakit leptospirosis ini bisanya penyakit ini mirip sekali dengan penyakit pilek maka jika mengalami segerah lah konsultasikan ke Dokter sebelum terlambat agar mendapat perawatan medis.

Sumber :bolamadura.com

berita selengkapnya anda bisa buka melalui :aruna9news.com

Leave A Comment