Bakpia Kacang Hijau Camilan Tradisional yang Jadi Warisan Budaya Yogyakarta

Last Updated: 15 Mei 2025By Tags: ,

Bakpia kacang hijau adalah makanan khas Yogyakarta yang berbentuk bulat pipih dan berisi kacang hijau, dibalut adonan tepung terigu lalu dipanggang. Makanan ini tidak hanya populer sebagai oleh-oleh, tetapi juga mencerminkan perpaduan budaya Tionghoa dan lokal yang telah mengakar selama puluhan tahun.

Nama “bakpia” berasal dari bahasa Hokkian tou luk pia, yang berarti “kue isi daging babi”. Namun, pada tahun 1948, Kwik Sun Kwok mengganti isiannya menjadi kacang hijau agar sesuai dengan selera mayoritas warga Yogyakarta yang beragama Islam. Inovasi ini menjadi awal mula lahirnya Bakpia Pathok 75, meskipun pada awalnya belum memiliki nama dagang dan hanya dikemas menggunakan besek bambu.

Gardjito dkk. (2023) menjelaskan bahwa bakpia termasuk kategori jajanan semi basah dan pada tahun 2016 telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini mencerminkan dua hal penting: masyarakat Yogyakarta terbuka terhadap pendatang, dan masyarakat Tionghoa bersedia beradaptasi dengan nilai budaya serta agama lokal.

Seiring waktu, khususnya sekitar tahun 1980-an, resep bakpia menyebar di kalangan warga Jalan Pathuk, Yogyakarta. Muncullah berbagai produsen dengan nama seperti Bakpia 75, Bakpia 25, dan lainnya—angka-angka tersebut berasal dari nomor rumah para pembuatnya. Jalan Pathuk pun dikenal luas sebagai pusat produksi bakpia di Yogyakarta.

Menurut Nihayati (2020), hingga kini bakpia tetap menjadi ikon kuliner kota ini. Meskipun telah banyak varian rasa seperti cokelat dan keju, bakpia kacang hijau tetap menjadi pilihan utama yang mencerminkan tradisi dan kekayaan budaya lokal.

Berita selengkapnya dapat anda akses melalui aruna9news.com

Leave A Comment