Barcelona Juara Copa Del Rey 2024/25: Kounde Jadi Pahlawan dalam Kemenangan Dramatis 3-2 atas Real Madrid
Barcelona berhasil mengamankan gelar Copa del Rey ke-32 setelah mengalahkan rival abadinya, Real Madrid, dalam pertandingan final yang penuh drama di Stadion La Cartuja. Gol penentu dari Jules Kounde di menit ke-116 memastikan kemenangan 3-2 bagi tim Katalonia setelah melewati babak tambahan yang menegangkan.
Drama 120 Menit di Seville
Blaugrana memulai pertandingan dengan intensitas tinggi, mendominasi babak pertama dan berhasil unggul melalui gol menawan Pedri pada menit ke-28. Gol tersebut tercipta berkat umpan cemerlang dari wonderkid Lamine Yamal yang terus menunjukkan kelasnya di level tertinggi.
Real Madrid sempat mendapat peluang emas melalui Jude Bellingham, namun golnya dianulir karena offside. Madrid juga harus kehilangan Ferland Mendy yang mengalami cedera, semakin memperburuk situasi mereka di babak pertama.
Babak kedua menyaksikan kebangkitan Los Blancos yang mengesankan. Kylian Mbappe, yang mengejutkan banyak pihak karena memulai dari bangku cadangan, berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas pada menit ke-70. Aurelien Tchouameni kemudian membawa Madrid unggul melalui sundulan dari sepak pojok tujuh menit berselang.
Namun Barcelona tidak menyerah. Ferran Torres menjadi penyelamat dengan gol penyama kedudukan di menit ke-84, memanfaatkan umpan panjang Yamal dan kesalahan komunikasi pertahanan Madrid. Pertandingan semakin memanas ketika Barcelona sempat mendapatkan penalti di injury time, namun keputusan tersebut dibatalkan setelah peninjauan VAR.
Setelah 90 menit berakhir imbang, pertandingan berlanjut ke babak tambahan dengan kedua tim saling menciptakan peluang. Momen penentu akhirnya datang pada menit ke-116 ketika Jules Kounde berhasil mencetak gol kemenangan bagi Barcelona, memanfaatkan umpan ceroboh Luka Modric yang dipotongnya dengan sempurna.
Implikasi Kemenangan Bersejarah
Kemenangan ini semakin mengukuhkan Barcelona sebagai klub tersukses dalam sejarah Copa del Rey dengan 32 gelar, sekaligus membuka peluang tim asuhan Hansi Flick untuk meraih quadruple musim ini. Dengan dominasi di babak pertama dan ketangguhan mental di babak tambahan, Barcelona membuktikan kualitas dan kedalaman skuad mereka.
Sementara itu, Real Madrid kini terancam mengakhiri musim tanpa trofi besar. Tertinggal empat poin di LaLiga dan dengan kekalahan ini, tim asuhan Carlo Ancelotti harus segera bangkit untuk mengejar gelar liga. Kekalahan ini juga memperpanjang catatan buruk mereka melawan Barcelona musim ini, setelah kalah tiga kali dalam semua kompetisi.
“Sakit rasanya kami tidak bisa mengangkat piala, tetapi kami telah memberikan segalanya,” ujar Ancelotti dalam konferensi pers setelah pertandingan. Pelatih asal Italia itu juga menjelaskan keputusannya menempatkan Mbappe di bangku cadangan: “Saya lebih memilih memasukkannya di babak kedua ketika tempo sudah sedikit menurun. Dia tidak bisa bermain sepanjang pertandingan.”
Bagi Barcelona, kemenangan ini bukan hanya soal trofi, tetapi juga pernyataan bahwa mereka kembali menjadi kekuatan dominan di Spanyol. Dengan pertandingan LaLiga melawan Real Madrid pada 11 Mei dan semifinal Liga Champions melawan Inter Milan, Barcelona memiliki momentum untuk meraih musim yang bersejarah.
Dengan talenta muda seperti Lamine Yamal yang terus bersinar dan ketangguhan mental tim secara keseluruhan, masa depan Blaugrana tampak semakin cerah. Gelar Copa del Rey ini menjadi bukti nyata kebangkitan Barcelona di bawah kepemimpinan baru mereka.
Sumber : goal.com
Berita selengkapnya dapat Anda akses melalui aruna9news.com