Beda Karakter Roller CVT, Beda Juga Hasilnya: Mana yang Cocok Buat Harian?
Motor matic kini jadi andalan di jalanan kota, berkat kemudahan dan kenyamanannya. Namun, untuk mendapatkan karakter tarikan yang pas di jalan sehari-hari, banyak pengguna mempertimbangkan modifikasi sederhana pada sistem CVT—yakni dengan mengganti bobot roller.
Roller Ringan: Responsif di Lintasan Stop-and-Go
Pemasangan roller yang lebih ringan akan membuat akselerasi awal motor terasa jauh lebih enteng. Tim MOTOR Plus melakukan uji coba pada Honda Vario Techno 110, mengganti roller standar 13 gram menjadi 11 gram. Hasilnya: konsumsi bahan bakar membaik hingga 5,7 km/liter lebih irit, karena mesin tak lagi dipaksa buka gas besar saat start di lalu lintas padat.
Namun, roller ringan punya kelemahan. Saat RPM meningkat, tenaga di putaran atas jadi kurang maksimal dan motor cenderung boros bahan bakar.
Roller Berat: Awet dan Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Sebaliknya, roller dengan bobot lebih berat membuat sistem CVT membuka pulley secara perlahan, menjadikan tarikan lebih halus dan motor nyaman di RPM rendah—ideal untuk perjalanan jauh atau touring. MOTOR Plus menyebut roller berat “menambah napas mesin” pada putaran atas, sekaligus lebih irit saat dipakai trek panjang.
Inti Perbandingan: Ringan vs Berat
Bobot Roller | Kelebihan | Kekurangan | Cocok Untuk |
---|---|---|---|
Ringan (−1–2 gram) | Akselerasi matic lebih responsif, BBM irit | Top speed terbatas, boros di RPM tinggi | Kota padat, banyak berhenti-start |
Berat (+1–2 gram) | Tarikan halus, konsumsi stabil di trek panjang | Tarikan awal lebih lembat, RP rendah responsif | Touring, rute panjang tanpa macet |
Rekomendasi Bobot Ideal Roller
Menurut GridOto, modifikasi roller ringan sebaiknya maksimal turun 1–2 gram dari bobot standar pabrikan. Bila standar kawakan adalah 15,5 gram, maka opsi roller 13–14 gram sudah cukup memberikan efek enteng tanpa merusak performa keseluruhan.
Studi ilmiah tambahan dari Jurnal Teknik Mesin Cakram juga menemukan bahwa roller 9,5 gram memberikan akselerasi optimal di RPM rendah, sedangkan roller 11,5 gram optimal untuk performa di RPM tinggi—menekankan pada kebutuhan menyesuaikan roller dengan karakter rute berkendara.
Kesimpulan: Pilih Roller Sesuai Gaya Berkendara
-
Untuk kamu yang lebih sering melewati rute stop-and-go di kota, roller yang sedikit lebih ringan (−1 hingga −2 gram) bisa memberikan akselerasi lebih enteng dan irit BBM.
-
Sedangkan pengguna motor untuk touring atau perjalanan jauh akan lebih nyaman dengan roller sedikit lebih berat, karena tarikan lebih halus dan efisiensi pada kecepatan stabil lebih baik.
Modifikasi roller CVT memang memberi sensasi baru saat menunggang motor matic. Kuncinya adalah memahami kebutuhan berkendara kamu dan jangan melakukan perubahan ekstrem tanpa perbandingan bobot yang proporsional. Kalau kamu ingin, aku juga bisa siapin skrip siaran santai atau infografis ringan buat media sosial, tinggal bilang aja ya!
Sumber : GridOto
Berita selengkapnya bisa anda akses melalui aruna9news.com