Bikin Ngebut atau Malah Berat? Pengaruh Per CVT Keras pada Performa Motor Matic
Di dunia motor matic, komponen CVT (Continuously Variable Transmission) jadi bagian penting yang menentukan karakter tarikan mesin. Salah satu komponen kecil yang sering jadi bahan eksperimen para anak motor adalah per CVT — pegas yang berada di bagian belakang pulley sekunder. Banyak yang percaya, mengganti per CVT dengan versi lebih keras bisa bikin motor lebih galak, tapi benarkah selalu begitu?
, kekerasan per CVT berpengaruh langsung pada cara CVT merespons perubahan kecepatan. Per CVT yang lebih keras membuat pulley sekunder menutup lebih cepat, sehingga rpm mesin jadi naik lebih tinggi sebelum motor benar-benar melaju. Hasilnya, tarikan awal terasa lebih responsif dan galak, cocok buat yang hobi sprint di jalanan pendek atau drag race.
Namun, efek positif ini datang dengan konsekuensi. dijelaskan bahwa per CVT yang terlalu keras bisa membuat beban mesin meningkat. Hal ini bikin motor terasa berat di putaran atas karena sistem CVT kesulitan menyesuaikan perubahan rasio. Akibatnya, kecepatan puncak (top speed) justru bisa menurun meski akselerasi awal terasa lebih cepat.
Selain itu, Planet Ban juga menambahkan bahwa penggunaan per CVT aftermarket dengan tingkat kekerasan lebih tinggi tidak selalu cocok untuk penggunaan harian. Jika motor sering dipakai di kemacetan atau perjalanan jauh, getaran bisa meningkat dan konsumsi BBM cenderung lebih boros. Alasannya, karena mesin harus bekerja di rpm tinggi lebih lama agar tenaga bisa keluar maksimal.
Para mekanik juga mengingatkan agar penggantian per CVT tidak dilakukan sembarangan. Kombinasi antara berat roller dan kekerasan per CVT harus seimbang. Kalau roller terlalu ringan sementara per CVT terlalu keras, motor memang cepat di awal, tapi tenaganya habis di tengah jalan. Sebaliknya, jika roller berat dan per terlalu lembut, motor terasa lemot meski di jalan datar.
Untuk penggunaan harian, banyak bengkel merekomendasikan memakai per CVT aftermarket dengan tingkat kekerasan sedang — sekitar 10–15% lebih keras dari standar pabrikan. Komposisi ini dianggap paling aman karena masih memberi akselerasi responsif tanpa mengorbankan kenyamanan dan efisiensi bahan bakar.
Secara umum, mengganti per CVT memang bisa mengubah karakter motor sesuai gaya berkendara. Tapi ingat, makin keras bukan berarti makin bagus. Kalau setting tidak pas, motor malah terasa berat, boros, dan cepat aus di bagian CVT lainnya. Jadi, pastikan konsultasi dulu ke bengkel spesialis atau mekanik berpengalaman sebelum mengganti.
per CVT keras memang bisa bikin motor matic terasa lebih “nendang” di tarikan awal, tapi juga bisa menurunkan top speed dan meningkatkan konsumsi BBM. Bagi pengguna harian, memilih tingkat kekerasan yang pas dan kombinasi roller yang seimbang jadi kunci biar motor tetap nyaman, bertenaga, dan awet digunakan.
Sumber : GridOto
Berita selengkapnya bisa anda kunjungi aruna9news.com