Bagi pecinta dunia otomotif dan budaya jalanan Jepang, nama Honda CBX 400F bukan sekadar sepeda motor. Model ini telah menjelma menjadi simbol pemberontakan dan identitas kelompok geng motor legendaris Jepang yang dikenal dengan nama Bosozoku.

Dirilis pada awal 1980-an, Honda CBX 400F merupakan motor sport empat silinder dengan desain agresif dan suara mesin khas yang memekakkan telinga. Dengan mesin 399cc DOHC dan konfigurasi 16 katup, motor ini menawarkan performa tinggi yang revolusioner di kelasnya pada masa itu. Namun lebih dari sekadar performa, desainnya yang futuristik dan posturnya yang panjang menjadikannya daya tarik tersendiri di jalanan Jepang.

Tak butuh waktu lama sebelum CBX 400 mulai menjadi pilihan utama para anggota bosozoku, kelompok remaja Jepang yang dikenal suka berkendara dalam konvoi dengan gaya mencolok dan suara knalpot yang menggelegar. Para anggota bosozoku sering memodifikasi CBX 400 mereka secara ekstrem, dengan stang tinggi, jok belakang menjulang, lampu custom, dan warna-warna mencolok — menciptakan estetika yang dikenal sebagai “Kaizōsha” atau motor modifikasi ekstrem.

“CBX 400 bukan hanya motor, ini lambang perlawanan,” kata Hiroshi Tanaka, mantan anggota bosozoku era 1980-an. “Suara mesinnya, bentuknya, dan aura-nya — semua mewakili semangat kebebasan dan semangat muda yang tak mau diatur.”

Meski kini bosozoku telah banyak berkurang seiring pengetatan hukum Jepang, budaya dan estetika mereka masih hidup dalam dunia modifikasi motor. CBX 400 tetap menjadi motor incaran kolektor dan penggemar otomotif klasik, terutama mereka yang ingin merasakan “jiwa liar” jalanan Jepang era 80-an.

Seiring waktu, CBX 400 bahkan telah tampil dalam berbagai manga, anime, dan film, memperkuat statusnya sebagai ikon budaya pop dan simbol kenakalan remaja Jepang. Di kalangan penggemar motor klasik dan retro, nama CBX 400 kini tak hanya dikenang sebagai sepeda motor, tetapi sebagai warisan budaya jalanan yang tak lekang oleh waktu.

Baca Selengkapnya Di https://aruna9news.com/